facebook pixel

Pengertian Break Even Point, Hingga Cara Menghitungnya

Break Even Point

Sebagai seorang pebisnis, kamu tentu sering membuat keputusan terkait investasi untuk pengembangan pemasaran.

Untuk menghitung berapa tahun perusahaan bisa menghasilkan keuntungan atau untuk memastikan kapan usaha kamu mengalami balik modal.

Oleh karenanya kamu harus paham tentang cara menghitung Break Even Point (BEP) dan menganalisanya.

Mungkin banyak diantara kamu yang masih bingung dengan apa itu yang namanya Break Even Point atau biasa disingkat dengan BEP. Break Even Point atau nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai suatu keadaan atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian juga.

Jumlah laba dan biaya suatu perusahaan di posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.

Pengertian Break Even Point (BEP)

Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0.

Hal ini bisa terjadi jika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.

Jika penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagai biaya tetap, maka artinya perusahaan menderita kerugian.

Sebaliknya, jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan.

Perhitungan untuk mencari nilai Break Even Point (BEP) sangat penting untuk sebuah perusahaan karena bisa membantu kamu dalam membuat keputusan, seperti contoh apakah kamu perlu menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.

Selain itu, informasi ini juga sering digunakan oleh para pelaku saham.

Kalkulasi saham yang dibuat dengan menggunakan metode BEP ketika seseorang melakukan kegiatan jual beli saham bisa menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli dan kapan harus menjual.

Manfaat dan Tujuan Titik Impas

Di dalam dunia bisnis, titik impas merupakan tolok ukur yang penting dalam mengevaluasi kinerha dan keberhasilan suatu perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dan tujuan dari titik impas:

1. Menentukan Efisiensi Kerja

Titik impas membantu perusahaan dalam mengevaluasi efisiensi kerja mereka. Dengan mengetahui titik impas, perusahaan bisa mengidentifikasi sejauh mana mereka mencapai tingkat produksi yang menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasional.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional.

2. Menentukan Berapa Besar Kapasitas Produksi yang Tersisa

Dengan mengetahui titik impas, perusahaan bisa menilai kapasitas produksi yang tersisa.

Mereka bisa menentukan apakah masih ada kapasitas produksi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan volume produksi atau menghasilkan produk baru.

Hal ini membantu perusahaan di dalam merencanakan ekspansi bisnis dan pengembangan produk.

3. Mempermudah Perusahaan dalam Melihat Potensi Keuntungan atau Laba

Titik impas memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan potensi keuntungan atau laba yang bisa mereka capai.

Dengan memahami titik impas, perusahaan bisa menentukan target penjualan yang diperlukan untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan.

Hal ini bisa membantu perusahaan dalam merencakan strategi pemasaran dan penetapan harga yang tepat.

4. Membantu Mengetahui Perubahan Pada Nilai Laba Saat Terjadi Perubahan Harga Produk

Titik impas juga memberikan pemahaman tentang dampak perubahan harga produk pada nilai laba perusahaan.

Dengan mengetahui titik impas, perusahaan bisa menganalisis dan memprediksi perubahan laba yang terjadi ketika harga produk berubah.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menetapkan harga produk mereka dan mengoptimalkan profitabilitas.

Dalam kesimpulannya, titik impas memiliki peranan penting dalam evaluasi kinerja dan perencanaan bisnis perusahaan.

Dengan memahami dan menggunakan titik impas secara efektif, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi kerja, mengoptimalkan kapasitas produksi, merencakan strategi pemasaran, dan mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan harga produk.

Konsep Titik Impas (Break Even Point)

Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan didalamnya.

Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan”, terdapat beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung Break Even Point (BEP) yaitu adalah sebagai berikut:

  1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel.
  2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan prubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
  3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walau ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap perunit akan berubah-ubah.
  4. Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.
  5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
  6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk tetap.

Selain itu, ada juga istilah yang disebut Break Even Analysis yang merupakan dasar dari seluruh metode titik impas.

Fungsi Break Even Analysis adalah untuk mengetahui volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Pengertian Break Even Analysis

Break Even Analysisi adalah metode yang digunakan dalam analisis keuangan untuk menentukan titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan biaya total, sehingga perusahaan tidak mengalami keuntungan atau kerugian.

Dalam analisis ini, Break Even Point dihitung untuk menentukan jumlah unit atau pendapatan yang diperlukan supaya perusahaan mencapai titik impas.

Break Even Analysis melibatkan perhitungan biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual per unit produk.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah tergantung pada volume produksi atau penjualan, seperti sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya administrasi.

Biaya variabel, di sisi lain, berubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan, seperti bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi lainnya.

Di dalam analisis ini, Break Even Poin bisa dihitung dalam jumlah unit atau pendapatan dengan rumus sebagai berikut:

  • Cara Mencari dan Menghitung BEP/Break Even Point dalam Jumlah Unit = Biaya Tetap/(Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
  • Cara Mencari dan Menghitung BEP/Break Even Point dalam Pendapatan = Biaya Tetap/Kontribusi Margin Ratio
  • Kontribusi Margin Ratio = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)/Harga Jual per Unit

Dengan menggunakan analisis ini, perusahaan bisa mengetahui jumlah unit atau pendapatan minimum yang harus dicapai supaya tidak mengalami kerugian.

Selain itu, analisis ini juga membantu perusahaan dalam merencanakan strategi penjualan, mengevaluasi kinerja keuangan, dan mengidentifikasi risiko dan peluang bisnis.

Manfaat perhitungan Break Even Analysis yaitu:

  • Memberikan informasi banyaknya investasi yang butuhkan agar bisa mengimbangi pengeluaran awal.
  • Memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak mengalami kerugian.
  • Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget dari berbagai macam project yang dilakukan perusahaan.

Komponen dalam Perhitungan Break even Point (BEP)

Sebelum kamu menghitung nilai Break Even Point, baik itu dalam unit produksi atau rupiah, terlebih dahulu kamu harus memahami komponen penting di dalamnya:

  • Niaya Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak berproduksi.
  • Biaya Variable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.
  • Harga Jual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang sudah diproduksi.
  • Pendapatan (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual barang.
  • Laba (Profit), merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variable.
  • Metode Perhitungan dan Rumus Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Di dalam dunia akuntansi, Break Even Point sering digunakan untuk menemukan persamaan dimana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode.

Ada beberapa rumus yang biasa digunakan sebagai cara untuk menghitung Break Even Point Analysis (BEP), yaitu adalah sebagai berikut:

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit)

Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus dari margin kontribusi.

Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.

BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi per unit

BEP tidak hanya bisa dihitung dalam bentuk unit, jika kamu sudah mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi kamu bisa mengalikannya dengan biaya per unitnya.

Jika diinginkan dalam mamta uang Rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya, sehingga:

BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit

Setelah mengetahui rumus cara menghitung Break Even Point untuk bisnis, kamu juga perlu mengetahui tentang margin kontribusi.

Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan.

Rumus cara menghitungnya adalah:

Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel

Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupun dengan total penjualan atau sales suatu perusahaan.

Dengan menggunakan margin konltribusi sebuah perusahaan bisa memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat.

Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan dijual.

Itu dia informasi tentang Break Even Point dimana salah satu hal yang wajib diketahui oleh semua orang terutama oleh para pengusaha. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Konsultasi Gratis