Hampir semua marketer akan memanfaatkan platform email sebagai saluran pemasaran untuk mengiklankan atau memasarkan produk/layanannya. Di samping itu juga menggunakan media omnichannel seperti media sosial dan search engine. Meski begitu, seringkali konten email marketing tentu akan luput dari perhatian atau bahkan dihiraukan audiens dimana hal tersebut secara tidak langsung bisa mempengaruhi nilai email engagement bisnis.
Perlu diketahui bahwa di hampir semua jenis strategi pemasaran, nilai engagement menjadi salah satu metrik digital marketing yang penting. Utamanya dalam mengukur seberapa baik interaksi audiens target dengan brand dan seberapa besar pengaruh bisnis di sekitar pangsa pasar. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini Tokoweb akan menjelaskan cara strategi terbaik dalam meningkatkan email engagement di tahun 2023 untuk kebutuhan email penjualan dan email marketing.
Email Engagement Adalah…
Mengacu pada pengukuran seberapa baik atau buruknya interaksi subscriber selaku audiens target dengan kampanye pemasaran email. Email engagement sangat penting untuk tim sales force profesional dan marketer yang bertanggung jawab dalam email marketing. Dimana mereka bisa memperkirakan engagement pada email dengan memantau metrik-metrik engagement umum, seperti:
- Open rate, persentase jumlah audiens sebagai penerima email yang membuka pesan email. Open rate tidak memperhitungkan jumlah waktu yang audiens habiskan untuk melihat dan membaca email.
- Delivery rate, persentase jumlah email yang sampai ke inbox email milik audiens, alih-alih berakhir di folder email spam.
- Click-to-open rate (CTOR), persentase berapa banyak audiens yang mengklik tautan atau link dalam email setelah membukanya. Baik itu tautan internal link bisnis atau backlink.
- Click-through rate (CTR), jumlah klik terhadap impression (jumlah berapa kali link dan kampanye iklan tampil) yang diterima email setelah audiens membuka email.
- Click map, sebuah fitur pada email yang bisa membantu marketer memantau jumlah klik pada setiap link yang ada di dalam email. Fitur ini memungkinkan marketer untuk memahami dengan jelas bagian konten email mana yang paling menarik untuk audiens.
- Conversion rate, total persentase audiens yang mengambil tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian setelah menerima email atau mengakses konten email untuk memenuhi kebutuhan audiens selama terhubung dengan bisnis.
- Bounce rate, angka yang menunjukkan persentase kunjungan halaman email oleh audiens tanpa adanya tindakan lanjutan. Dengan begitu, audiens mengunjungi dan melihat halaman konten, lalu langsung keluar tanpa melihat halaman lain.
- Unsubscribe rate, persentase jumlah audiens yang unsubscribe atau berhenti berlangganan email karena menganggap email sudah tidak relevan atau tidak menarik lagi.
Strategi Meningkatkan Email Engagement di 2023
Dengan memperhatikan metrik-metrik di atas, tim marketing dan sales berkesempatan meningkatkan peluang pesan email untuk segera dibaca dan dibalas oleh audiens. Sehingga, perusahaan bisa menemukan masalah perspektif audiens, lalu menawarkan solusi terbaik pada audiens atas masalah tersebut.
Apa pun bidang atau niche bisnis yang perusahaan jalankan, sejatinya marketer bisa menerapkan berbagai cara atau strategi untuk meningkatkan email engagement di setiap kampanye email. Berikut adalah cara terbaik untuk meningkatkan angka engagement email untuk pemasaran bisnis:
1. Buat subject lines dan preview text yang menarik
Dasarnya, marketer tidak bisa membuat email engagement yang optimal tanpa mencantumkan subject line atau preview text. Bisa dibilang, subject lines dan preview text akan mendorong “first impression” penerima email terkait keseluruhan isi email dan menjadi faktor penentu apakah email akan audiens buka atau tidak.
Oleh karenanya, harus membuat subject lines dan preview text yang menarik dengan cara-cara berikut:
- Jumlah kata dalam subject lines berkisar antara 41 – 7 karakter.
- Mencantumkan angka di dalam subject yang mana memberi kesan spesifik. Bisa tahun, persentase diskon, atau angka statistik tertentu.
- Mengkombinasikan teks preheader.
- Membuat subject berupa pertanyaan.
- Membuat subject line yang mengatasi permasalahan audiens target.
- Menerapkan teknik personalisasi yang mencerminkan konten email.
- Menyajikan value proposition yang unik.
- Membangkitkan rasa ingin tahu dan FOMO.
Dengan begitu, audiens jadi ingin tahu lebih banyak tentang isi email yang mana akan mempengaruhi peningkatan open rates.
2. Maksimalkan storytelling khusus email engagement
Strategi berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah menerapkan storytelling di dalam email. Singkatnya, storytelling merujuk pada penciptaan sebuah cerita yang berkaitan dengan consumer behavior atau perilaku penerima email yang juga merupakan pelanggan perusahaan.
Teknik ini dianggap punya efek yang mendalam pada otak dan perilaku manusia di mana akan menimbulkan respon empati audiens yang kuat terhadap konten email. Sehingga, buat email storytelling dengan cara:
- Gabungkan fakta dan grafik yang menarik dengan narasi penting dalam email.
- Gambar poin-poin utama dari konten email.
- Gunakan perumpamaan atau metafora untuk membantu menceritakan kisah yang akan dicantumkan ke dalam konten email.
- Buat konten email yang relevan dengan setiap audiens penerima email.
3. Segmentasi email list
Operasi penjualan sekarang membutuhkan pendekatan brand engagement yang lebih tertarget dan personal. Kondisi ini sejalan dengan penelitian dari campaign monitor yang menjelaskan bahwa upaya personalisasi dan segmentasi kampanye email bisa menghasilkan open rate dan kesuksesan pemasaran yang lebih tinggi.
Itulah kenapa, marketer harus mensegmentasikan pelanggan berdasarkan minat dan tahap perjalanan pelanggan saat ini. Jadi, alih-alih mengirim email blast ke seluruh daftar pelanggan, marketer harus mengelompokkan audiens target untuk memastikan bahwa mereka mengirimkan konten yang relevan pada audiensnya.
Kategori yang bisa digunakan untuk mensegmentasi audiens adalah:
- Jenis konsumen, misalnya pelanggan baru, pelanggan setia, atau pelanggan free trial.
- Data demografis atau buyer persona, misalnya lokasi, rentang usia, jenis kelamin, dan industri.
- Riwayat pembelian atau aktivitas.
- Tingkat engagement, misalnya pengguna yang sudah engage dan pengguna yang tidak aktif.
4. Tambahkan video email engagement yang interaktif
Kamu juga bisa menciptakan sekaligus meningkatkan pengalaman yang unik dengan menambahkan video ke dalam isi konten email.
Layaknya trend video marketing pada umumnya, strategi ini juga memiliki potensi besar untuk menarik minat dan engagement target pasar melalui segi visual. Oleh karena itu, buat konten video yang menarik dan interaktif di mana bisa dikolaborasikan dengan konten GIF, games, polling, dan video kuis interaktif.
5. Tambahkan social proof dan call-to-action (CTA)
Selain itu, kamu harus membuat kalimat dalam konten email yang bisa meyakinkan audiens untuk membaca kalimat selanjutnya, hingga pada akhirnya sampai ke bagian penutup email.
Maksudnya, sajikan konten email dengan pembukaan yang menarik perhatian. Kemudian, buat rangkaian fakta, sumber, dan manfaat pendukung untuk membangun kredibilitas dan mengubah perhatian menjadi minat. Misalnya dengan mencantumkan testimoni dan feedback positif dari pelanggan lain.
Terakhir kamu bisa memberikan alternatif CTA yang memudahkan audiens untuk mengambil langkah selanjutnya yang diinginkan, misalnya berlangganan atau membeli produk. Dengan begitu, marketer bisa mempertahankan pelanggan yang sudah ada sekaligus mendapatkan atau mengakuisisi pelanggan baru.
Itu dia informasi terkait dengan Meningkatkan Email Engagement. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.