Dunia website memiliki berbagai hal yang yang sangat menarik untuk dikupas lebih dalam. Salah satunya adalah NGINX, atau yang biasa disebut dengan Engine X. NGINX adalah sebuah protokol web server yang bersifat sumber terbuka, atau open source.
Dengan performa yang sangat tinggi dan kemampuannya melakukan handle yang baik pada jenis website statis, tentu banyak orang tertarik untuk menggunakan NGINX.
Lalu apa saja sih kelebihan dari NGINX? Dan apa kelebihan NGINX daripada Apache, rival terberatnya? Berikut adalah penjelasannya!
Berikut adalah Pengertian NGINX
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, NGINX adalah sebuah web server yang mengkitalkan protokeler berbasis open source. NGINX diproduksi oleh Nginx, Inc. Perusahaan tersebut sendiri didirikan oleh orang berkebangsaan Rusia pada tahun 2011, Igor Sysoev.
Sebagai web-server yang sedang dijalankan, fungsi dari NGINX adalah menjadi load balancer dari website yang sedang berjalan, HTTP cache, dan server proxy.
Cara kerjanya adalah dengan mengambil task yang dikirimkan oleh website dan memprosesnya bersamaan dengan satu tread yang sudah berjalan.
Jadi, tidak ada proses yang dibentuk lagi hanya karena harus mengurus permintaan yang baru dikirimkan oleh klien. Berbeda dengan berbagai sistem web server lain, NGINX justru menawarkan kepraktisan karena bisa menyelesaikan masalah C10K Problem.
Di saat itu, para web developer tidak bisa menyelesaikan masalah kinerja sistem yang terjadi pada 10 ribu koneksi dalam satu waktu. Dengan kepraktisan yang ditawarkan NGINX, tentu saja banyak website developer yang beralih ke sistem web-server ini.
Konkurensi yang tinggi dan proses asynchronous yang ditonjolkan Nginx rasanya semua permasalahan mengenai koneksi bisa cepat selesai.
Kelebihan NGINX yang Perlu Diketahui
NGINX sudah dibuktikan sebagai kelebihannya oleh para web developer yang ada di seluruh dunia. Nyatanya, berbagai kelebihan di bawah ini yang membuat mereka “setia” untuk menggunakan web-werver yang satu ini.
1. Kualitasnya baik
Sebagai sebuah web-server yang sudah mendunia, tidak heran jika NGINX banyak sekali dikenal sebagai software yang handal. Kamu juga bisa dengan mudah menemukan berbagai tutorial, masukan dan saran dari orang lain yang sudah memakai NGINX terlebih dahulu.
2. Pengganti hardware dan software load balancer
Sebuah website yang skalanya besar, Google misalnya, pasti memiliki traffic jaringan yang sangat tinggi. Google pastinya memerlukan hardware dan software load balancer yang berkualitas premium dan berfungsi membantu staf untuk mengelola request jaringan yang ada.
Tapi, load balancer memiliki harga yang tidak murah. Untuk kita yang membangun website dari sisi back-end namun memiliki dana terbatas, NGINX menjadi solusi.
3. Praktis
Sebagai sebuah open-source software, NGINX memiliki kemungkinan untuk terus dikembangkan oleh pihak-pihak lain.
NGINX juga memiliki ara pengoperasian yang cukup praktis, dengan perkembangan yang akan terus dilakukan baik oleh pihak perusahaan atau pengguna.
Dengan proses penyempurnaan yang berlangsung terus-menerus, tidak heran jika NGINX memiliki cacat yang sudah diminimalisir.
4. NGINX memiliki cukup banyak tools yang serbaguna
NGINX adalah properti yang cukup membantu kegiatan full stack web developer dalam mengoptimasi kinerja website dari sisi front-end atau back-end.
Berbagai fungsi yang bisa di-handle oleh NGINX adalah conten caching, load balancer, dan juga proksi server.
Perbedaan NGINX Dengan Apache, Mana yang Harus Dipilih?
Para pengembang website yang bekerja secara front-end atau back-end pastinya sudah sangat mengenal apa itu Apache dan NGINX.
Kedua software ini adalah rival sejati. Yang membuat para pengembang website pemula seringkali merasa bingung. Berikut ini berbagai perbedaan antara Apache dengan NGINX yang harus diketahui:
1. Dari segi performance (performa)
Apache dan NGINX memiliki kelebihan dari berbagai hal, termasuk dari segi performa. Ketika berbicara mengenai kecepatan, keduanya cukup responsible dan mampu untuk menanggapi user request dengan cukup cepat.
Tapi ketika berbicara mengenai beban yang bisa dibawa, NGINX jelas lebih unggul. NGINX juga sangat cocok digunakan untuk website dengan tipe statis daripada dinamis.
2. Dari segi user support
Sebagai software yang memiliki tingkat popularitas tinggi, Apache dan Nginx memang sama-sama memiliki user base. Dari berbagai forum yang sama-sama besar, maka kedua aplikasi tersebut memiliki dukungan yang cukup kuat dan mendukung proses pengembangan secara berkelanjutan.
3. Segi operation system support
Sebuah software diciptakan oleh perusahaan dengan tingkat kompatibilitas yang berbeda-beda. Apache dan NGINX sama-sama memiliki popularitas tinggi, tapi tingkat kompatibilitas mereka berbeda.
Jika Apache dan NGINX diinstall pada sistem operasi Microsoft Windows, akan terjadi penurunan performa karena kompatibilitas yang rendah.
Itu dia penjelasan yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini tentang NIGINX semoga membantu.