Entah itu pasar modern atau tradisional, keduanya menyediakan produk yang beraneka ragam. Tapi, ada beberapa perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang perlu diperhatikan. Umumnya, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi.
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi pasar mengalami perubahan berdasarkan tingkat ekonomi. Di Indonesia sendiri sekarang pasar menjadi dua, yaitu pasar tradisional dan modern. Ada banyak kekurangan atau kelebihan dari keduanya yang bisa dicermati. Tapi, sebelum itu kita pahami dulu perbedaan antara pasar tradisional dan modern.
Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern
1. Kondisi Produk
Karena pasar tradisional itu identik dengan produk buah dan sayuran, maka banyak orang lebih percaya dengan tingkat kesegarannya. Koleksi buah dan sayur yang ada di pasar modern ini memang tidak kalah lengkap, tapi beberapa jenis buah biasanya sudah melalui proses panjang sebelum akhirnya masuk ke display penjualan.
Terlepas dari hal tersebut, jika kita berbicara soal produk lain maka baik pasar tradisional atau pasar modern masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya.
2. Persaingan
Karena biasnaya penjual di pasar tradisional masih satu daerah, maka solidaritas dan keakrabannya relatif lebih kental. Tak ada persaingan berarti antara penjual di pasar tradisional, karena masing-masing sudah sama-sama tau karakter dan kebiasaan.
Sementara itu, kondisi berbeda akan dialami penjual di pasar modern. Biasanya antara penjual satu dan penjual lainnya saling berkompertisi untuk mendapatkan pelanggan, bahkan jika perlu melakukan monopoli pasar.
Hal ini sebenarnya tidak masalah jika tidak sampai merugikan orang lain, terutama dari sisi calon pelanggan. Karena bagaimanapun juga baik pasar modern dan pasar tradisional juga butuh pelanggan.
3. Fasilitas Pasar
Kalo kita bicara soal fasilitas, pasar tradisional pasti kalah jauh dibandingkan dengan fasilitas di pasar modern. Bahkan, hal ini bisa dilihat dari bagian luar di mana pasar modern biasanya memiliki desain bangunan yang lebih megah dan estetik.
Meski demikian, sekarang banyak juga pasar tradisional yang sudah dibenahi menjadi pasar semu modern. Contohnya bisa dilihat dari Pasar Bantul yang saat ini dibangun lebih teratur dan rapi.
4. Banderol Harga
Harga yang lebih murah memang sudah sejak lama identik dengan pasar tradisional, pasalnya tidak ada harga pasti yang dipatok oleh penjual. Di sisi lain, harga jual di pasar modern sudah dibanderol dengan pasti sehingga tidak bisa melakukan aksi tawar menawar lagi.
5. Waktu Operasional
Jam buka bisa menjadi pembeda antara pasar tradisional dengan pasar modern. Sebagaimana kita ketahui, waktu operasional pasar tradisional hampir tidak ada jadwal pastinya karena pedagang bisa buka di pagi atau sore hari.
Sementara itu, untuk pasaar modern biasanya lebih teratur, yaitu di pagi hari hingga sore atau malam hari, tergantung daerha dan kebijakan dari pengelola pasar.
6. Sistem Penjualan
Perbedaan berikutnya terdapat pada sistem jual-beli atau metode transaksi pembayaran. Jika berbelanja di pasar tradisional masih menggunakan uang cash, maka pedagang di pasar modern sudah mengakomodir pembayaran cashless melalui uang digital.
Di Indonesia saat ini sudah banyak provider e-money, di mana semuanya sudah terhubung menggunakan kode QRIS. Keberadaan QRIS ini tentu saja sangat membantu pedagang atau pembeli di pasar modern, karena mereka bisa melakukan pembayaran lintas platform e-wallet dengan kode QR yang sama.
Itu dia 6 Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern, semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu.Â