Jika kamu menekuni dunia IT pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Namserver atau biasa disebut dengan istilah NS. Tapi mungkin masih banyak yang belum paham dan awam tentang nameserver ini, karena biasanya hanya mendengarnya saja tanpa tahu secara jelas pengertian dan fungsinya meski tidak dipungkiri jika ada yang menggunakannya.
Nameserver adalah suatu database atau server yang didalamnya terdapat domain name dan IP Address. Nameserver ini umumya mempunyai lebih dari sati server. Misalnya NS 1, NS 2, NS 3, dan seterusnya sering kali disebut dengan istilah Clustered DNSI Load Balancing DNS. DNS sendiri adalah singkatan dari Domain Name System.
DNS ini memiliki peran sebagai alat penerjemah domain untuk dijadikan Internet Protokol atau IP. Contoh sederhananya adalah ketika mengetik satu alamat website di browser, secara otomatis DNS akan menggantinya. Susunan angka inilah yang dinaman IP atau Internet Protokol.
Artinya, dengan adanya DNS akan memudahkan pengguna internet untuk membuka suatu website tanpa harus menghapal IP-ya. Misalnya jika ingin membuka Facebook, tidak perlu menghapal IP dan menuliskannya di browser, tapi cukup mengetik tulisan https://www.facebook.com saja.
Aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengetahui alamat domain dan IP Address yang terdapat dalam nameserver ini dinamakan sebagai Nameserver check. Selain itu, harus dipahami juga jika nameserver juga bisa diakses dan dijangkau dari luar karena memiliki suatu perangkat bernama Database Root Domain.
Istilah berikutya yang juga harus diketahui dan dipahami adalah Fail Over NS yang mengandung arti adanya suatu permintaan Nameserver secara berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan lalu lintas DNS server menjadi overload dan komputer server mengalami down.
Berdasarkan alasan inilah, tugas tersebut dijalankan oleh NS 2 yang berperan sebagai cadangan atau back up supaya sistem berjalan dengan lancar.
Fungsi Nameserver
Unsur terpenting yang harus ada di setiap layanan web hosting adalah NS dan DNS. Keduanya merupakan sebuah kesatuan yang memiliki fungsi utama untuk membentuk suatu situs atau website secara stabik dan lancar, tidak menimbulkan kesulitan untuk pengguna internet mengunjungi atau membuka situs dan website di browser.
Semakin bagus kinerja dari Nameserver checker tersebut, maka semakin nyaman juga pengguna internet untuk mengakses suatu situs dan website.
Fungsi berikutnya adalah untuk melakukan identifikasi pengguna komputer dalam suatu jaringan yang sudah terhubung. Setiap perangkat komputer yang sudah dihubungkan pada jaringan internet selalu memiliki IP sendiri yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih bagus. Misalnya ketika ingin membuka akun media sosial seperti Facebook pada perangkat komputer yang tidak sama atau bukan merupakan komputer yang biasanya digunakan, maka secara otomatis sistem akan memberi informasi atau notifikasi terkait dengan kondisi ini.
Selain itu, jika tidak dilengkapi dengan Nameserver dan DNS, komputer dan perangkat sejenis lainnya seperti smartphone tidak akan bisa membaca alamat situs yang diketik dan ditulis ke dalam web browser.
Perangkat hanya bisa menemukan website ketika sudah berhasil menjalani proses identifikasi IP Address website tersebut.
Oleh karenanya jika suatu komputer tidak memiliki NS dan DNS, tentu penggunanya akan repot karena harus menghapal semua IP Address pada setiap situs dan website yang ingin dibuka. Terlebih lagi mengingat jumlah website itu mencapai puluhan juta alamat, belum termasuk alamat link-nya.
Terkait dengan penggunaan email. NS dan DNS juga memiliki fungsi yang sangat penting terutama kinerja mail server. Misalnya ketika mail server sedang menerima kemudian meneruskan atau forward suatu email. DNS akan menunjukkan perannya sebagai media pendataan atas berbagai jenis email yang sedang menjalankan aktivitas.
Entah itu email keluar atau email masuk, DNS akan menjadi supervisor dan Nameserver checker yang akan selalu melihatnya, mengawasi dan mencatat berbagai kegiatan dan menyimpannya dalam bentuk data.
Di luar itu semua, NS dan DNS juga bisa menjalankan fungsinya sebagai alat untuk melihat dan mencari data-data yang terdapat dalam cache. Sehingga saat pengguna komputer ingin membuka situs atau website yang sebelumnya pernah diakses, menjadi lebih mudah dilakukan dengan cara mencari data-data di cache.
Dengan metode seperti ini, beban kerja dari DNS jadi lebih ringan dan tidak membebani kinerja komputer. Prosesnya juga lebih cepat karena semua data yang dibutuhkan sudah tersedia. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan pencarian informasi alamat situs melalui host dan domain karena prosesnya lebih lama.
Terakhir seperti yang sudah dijelaskan di awal, NS dan DNS bertugas untuk menyediakan IP Address untuk masing-masing host yang sudah terhubung dalam jaringan internet. Host menjadi pusat untuk setiap pengembang website dimana masing-masing website memanfaatkan host supaya bisa diakses dan dibuka oleh pengguna internet.
Itu dia penjelasan tentang Nameserver dan yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini, semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.