Ketika kamu melakukan upgrade dari shared hosting atau VPS dan ingin mencoba dedicated server, pasti akan bingung untuk memilih layanan fully managed server atau unmanage server. Keduanya itu memiliki selisih harga yang lumayan, tapi sebenarnya terdapat service berbeda yang nantinya akan kamu dapatkan.
Kamu yang ingin menggunakan layanan mengurus server sendiri memang bisa lebih murah, bahkan harganya tidak jauh berbeda dengan VPS. Tapi perlu dicatat akan ada waktu, tenaga dan pikiran yang dikorbankan untuk mengurus dedicated server. Kamu yang mengerti masalah pemrograman dan sudah familiar dengan server, memilih unmanaged server bukan lagi masalah, tapi untuk kamu yang masih awam perlu dipikirkan lagi terutama kekurangannya.
Berikut rangkuman mengenai 10 Kekurangan Mengurus Server Sendiri
1. Terlalu banyak setting konfigurasi
Jika kamu memilih opsi unmanaged server, berarti kamu harus siap untuk melakukan banyak konfigurasi server mulai dari 0. Jika kamu memilih untuk mengurus server sendiri, berarti kamu menyewa server yang masih kosong, kamu perlu melakukan beberapa instalasi penting yaitu:
- Install OS (Linux atau Window)
- Control panel yang digunakan
- Database server
- Setting network
- Setting hostname
- Install security
- Setting FTP
- Backup
- dan lain-lain
2. Biaya murah di awal saja
Pastinya dari segi biaya memiliki selisih yang jauh jika dibandingkan dengan fully managed server. Tapi ini hanya harga awal saja, kedepannya nanti, jika terjadi masalah, kamu akan menghubungi tim teknis dari server provider, dan itu biasanya tidaklah gratis. Belum lagi hitung-hitungan downtime website bisnis mu jika terjadi masalah yang berdampak pada reputasi bisnis dan omxet penjualan.
3. Harus rajin backup data server
Untuk layanan backup biasanya ada additional cost sendiri ketika membeli dedicated. Jadi untuk kamu yang memilih mengurus dedicated server sendiri supaya sering melakukan backup rutin setiap waktu, jadi jika ada masalah tinggal melakukan restore saja.
Pastikan juga koneksi internet yang kamu gunakan memiliki kecepatan yang tinggi, karena ini akan berpengaruh pada kecepatan ketika melakukan diwnload file backup.
4. Risiko setting root access tinggi
Root access ini memiliki hak akses lebel tinggi dalam server, jadi kamu bebas untuk melakukan apa saja terhadap komputer server. Beberapa pengaturan yang bisa dilakukan seperti:
- Editing file
- Change system server
- Setting user privileges
- Install software
- Server configurations
Kamu perlu hati-hati dalam menuliskan syntax pada terminal, jika salah setting, server mu bisa rusak yang mengakibatkan server menjadi down, maka untuk kamu yang menggunakan unmanaged server pastikan untuk melakukan backup, jadi bisa dilakukan restore ketika terjadi error pada server.
5. Melakukan update software sendiri
Kamu yang pernah menggunakan layanan shared hosting cPanel pasti tidak perlu memikirkan tentang update software pada layanan hosting, karena saat membeli layanan shared hosting sudah satu paket dengan management hosting. Paling yang perlu diupdate hanya versi WordPress, plugin dan juga versi PHP.
Tetapi berbeda bagi kamu yang membeli layanan server unmanaged, kamu harus melakukan update sendiri, semua aplikasi yang terinstal di server. Tentu ini membutuhkan waktu yang lama dan belum lagi jika nanti ada yang tidak kompatibel sehingga mengakibatkan server menjadi bermasalah.
6. Harus siap menjaga keamanan server
Server memerlukan keamanan lebih dengan menambahkan berbagai software security supaya tidak terkena malware, virus atau serangan dari hacker. Ada beberapa server antivirus software yang bisa dipilih seperti Immunify 360, Bitdefender GravityZone Endpoint Security, Comodo Server Antivirus, Avira Antivirus Server, Kaspersky Endpoint Security Cloud Plus dan lainnya.
Semua memiliki lisensi berbayar, untuk lebih murah kamu bisa membeli bersama paket dedicated server, biasansya harga lebih murah dari website officialnya.
7. Uptime server rendah
Uptime server merupakan perhitungan waktu online dari server, jadi semakin rendah berarti server banyak mengalami down bahkan mati. Efeknya yang pasti website akan offline tidak bisa diakses oleh siapapun, jadi bisa merugikan kamu sebagai pemilik website.
Semua ini bisa dihindari jika kamu memang sudah ahli dalam setting dan manage server. Butuh keahlian khusus dan pengalaman untuk mengurusi server hosting.
8. Selalu monitoring performa
Untuk melakukan monitoring server, sebenarnya sudah ada toolsnya. Dengan menggunakan tools tersebut, kamu bisa memonitoring server secara realtime, jika ada gangguan bisa juga mengirimkan notifikasi email pada mu.
9. Konten website kurang terurus
Karena terlalu siuk melakukan konfigurasi server, maka konten website kamu pasti kurang terurus. Selain itu, dari segi tampilan atau optimasi SEO buruk. Jadi website yang kamu kelola tidak bisa maksimal.
10. Support yang berbayar
Untuk kamu yang membeli server unmanage, biasanya akan ada biaya untuk mengurus server ketika terjadi kendala, biayanya beragam, bisa dihitung sekali install atau bisa juga hitungan jam. Yang pasti ini akan menambah biaya dalam mengurus server, ujung-ujungnya harga bisa sama dengan dedicated server management jika kamu selalu meminta support kepada tim teknis dari provider server.
Itu dia beberapa kekurangan ketika kamu memutuskan untuk mengurus server sendiri. Disarankan supaya tidak ribet, kamu memilih managed server daripada unmanaged server. Semoga informasi di atas bisa membantu kamu ya.