facebook pixel

Penting! Mengenal Uptime Server dan Cara Mengukurnya

Mengenal Uptime Server

Siapa yang tidak merasa kesal ketika menemui website down, apalagi hingga berjam-jam lamanya. Orang lebih memilih untuk mencari website lain yang bisa diakses daripada harus menunggu sampai website aktif kembali.

Tentu saja ini sangat merugikan untuk pemilik website, nah supaya tidak terjadi seperti ini, kamu harus mengantisipasinya sejak awal. Banyak provider hosting yang mengklaim uptime server 99.99%, tapi belum menjadi jaminan.

Bisa jadi 99.99% itu hanya marketing semata supaya bisa menarik banyak pengguna hosting baru. Coba carilah penyedia hosting Indonesia yang memberikan bukti statistik uptime servernya secara langsung.

Pengertian Uptime Server

Uptime server merupakan jumlah hitungan waktu online dari suatu server. Jika presentase uptime server rendah, maka hosting akan sering down, tetapi sebaliknya, jika uptime server tinggi berarti hosting bagus dan selalu aktif. Biasanya uptime server ini dituliskan dalam presentase angka 1 – 100.

Jika provider hosting yang kamu gunakan saat ini memiliki uptime server yang tinggi, berarti kamu sudah memilih server hosting yang tepat.

Jadi salah satu metrik penting untuk memilih hosting adalah waktu uptime servernya. Untuk itu sebelum membeli pastikan kamu sudah melihat uptime server dari provider hosting, jangan percaya banner saja.

Coba kamu tanyakan kepada customer service, biasanya statistic ini jarang ditampilkan pada halaman home website.

Pentingnya Uptime Server

Kamu pasti pernah mengunjungi website yang sedang down, lalu bagaimana perasaan mu? Pasti jengkel dan tidak akan kembali lagi bukan?

Website down juga memberikan kesan yang buruk seolah website tidak terurus dengan baik. Meski sebelumnya kamu sudah membuat konten yang menarik dengan UI/UX website yang bagus, tetapi jika sudah down website tidak bisa diakses sama sekali.

Selain itu juga website down berakibat buruk pada SEO website. Google akan memberikan skor yang jelek karena robot crawling Google tidak bisa menemukan website mu.

Jika dilihat dari segi bisnis, website yang down bisa mengakibatkan hilangnya transaksi penjualan dan mengurangi branding dari bisnis.

Penyebab Downtime

Baca juga: Penyebab Server Down

Ketika terjadi downtime server, pasti ada beberapa hal yang menjadi pemicunya. Penyebabnya bisa dari hardware, software atau kesalahan teknis dari pengelolanya. Berikut adalah beberapa penyebab downtime server:

1. Server Busy

Biasanya server busy ini terjadi ketika load server yang tinggi, sehingga membuat beban server berat, akhirnya website menjadi lemot dan tidak bisa diakses.

2. Maintenance Server

Maintenance server dilakukan secara berkala, tujuannya adalah supaya server tetap optimal dan tidak ada kendala. Biasanya maintenance ini memiliki jadwal yang rutin dan akan diinfokan sebelumnya kepada para pengguna server tersebut.

3. Permasalahan Pada Hardware Server

Komputer server dituntut untuk bisa online 24 jam nonstop. Untuk itu dari segi hardware memang dituntut harus bisa prima, tapi namanya juga hardware pasti ada masa pakainya.

4. Permasalahan Pada Software Server

Selain hardware, software bisa menjadi salah satu penyebab downtime server, terutama software crash atau masalah lainnya.

5. Ancaman Keamanan Server

Server juga tidak lepas dari ancaman, paling banyak terjadi serangan hacker dan malware yang paling banyak dijumpai. Selain itu DDOS Attack juga menjadi masalah keamanan server yang perlu diperhatikan.

6. Masalah DNS Server

Beberapa penyebab DNS server error seperti router bermasalah, network adapter bermasalah dan masalah TCP/IP.

7. Human Error

Human error terjadi biasanya karena kurangnya skill dari tim teknis penyedia hosting, untuk itu skill para tim teknis bisa diupgrade.

Jenis-jenis Downtime

Ketika ternyata terjadi downtime, kamu perlu mengetahui jenisnya. Karena setiap downtime harus diketahui penyebabnya dan juga penanganannya yang berbeda. Berikut adalah pembahasan mengenai jenis downtime:

1. Planned Downtime

Planned downtime atau downtime yang sudah direncanakan sebelumnya. Contohnya adalah maintenance bulanan server dan upgrade hardware server sehingga server harus dimatikan sementara.

2. Unplanned Downtime

Downtime yang tidak direncanakan, biasanya dikarenakan ada masalah overload server sehingga menyebabkan hang, kerusakan mendadak pada hardware server, mati listrik, internet, dan lain-lain.

3. Semi Planned Downtime

Semi planned downtime atau semi terencana adalah downtime yang dilakukan secara mendadak namun masih terorganisir. Contohnya adalah update web server PHP 4 ke versi PHP 5 dikarenakan ada fitur baru, nah ini akan menyebabkan server down selama beberapa menit.

Menghitung Uptime Server

Terakhir, kamu akan belajar bagaimana cara untuk menghitung uptime server. Ini bisa menjadi panduan kamu dalam menentukan penyedia hosting terbaik sebelum membeli. Silahkan lihat pembahasannya dibawah ini:

Contoh 1: Ada penyedia hosting berani memberikan garansi uptime server 99.99% dalam setahun. Perhitungannya ((365 hari x 24 jam) : 100%) = 8760 : 100 = 87.6 jam / 1%. Karena 99.99% maka hasil 87.6 x 0.01, hasilnya sekitar 52 menit atau kurang dari satu jam saja.

Contoh 2: Penyedia hosting berani memberikan garansi uptime server 98% dalam setahun. Perhitungannya ((365 hari x 24 jam) : 100%) = 8760 : 100 = 87.6 jam / 1%. Karena 98% maka hasil 87.6 jam x 2, hasilnya 175.2 jam atau 7 hari lebih.

Nah itu dia pentingnya mengenal uptime server, sehingga kamu bisa memilih paket server yang tepat untuk kebutuhan website dan lain-lain. Semoga kamu semua yang sedang mencari informasi ini bisa terbantu ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Konsultasi Gratis