Untuk kamu yang sudah memiliki cukup banyak pengalaman di dunia kerja, mungkin KPI menjadi makanan setiap hari. Tapi untuk kamu yang baru mau terjun ke dunia kerja, istilah ini cukup asing dan sulit untuk dipahami.
Pengertian KPI
KPI, adalah singkatan dari key performance indicator, dimana merupakan suatu matriks atau nilai terukur yang memiliki fungsi untuk menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis utamanya.
Selin itu, kehadiran KPI ini juga bermanfaat untuk membantu perusahaan merumuskan langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Karena proses perencanaan KPI yang tidak mudah, biasanya hanya orang tertentu di dalam perusahaan yang dituntut untuk merancangnya.
KPI yang baik adalah yang mampu menjadi arah untuk suatu bisnis mengukur performa selama perusahaan berjalan berdasarkan data yang sudah terkumpul.
Contoh data yang dimaksud itu bisa berupa angka penjualan, engagement, reach, leads, growth, dan lain sebagainya. Fungsi KPI ini adalah untuk mengukur apakah data-data yang diraih ini sudah sesuai dengan tujuan atau belum.
Seseorang yang menjabat sebagai manajer, supervisor, lead, atau posisi strategis lainnya, pemahaman mendalam mengenai KPI adalah hal yang cukup penting.
Tapi, karyawan baru juga harus tahu pentingnya KPI karena akan sangat mempengaruhi penilaian kinerja kedepannya.
Fungsi dari KPI
Setelah memahami pengertian KPI, sekarang kita bisa belajar langsung tentang fungsi KPI yang perlu kamu ketahui.
1. Mengukur performa
Metode evaluasi kinerja karyawan memang cukup beragam, mulai dari penilaian kedisiplinan dan kualitas kerja.
Tapi, tanpa adanya matriks yang jelas, evaluasi tersebut berpotensi untuk menjadi penilaian subyektif tanpa mengetahui apa yang sebenarnya mereka sudah kontribusikan kepada perusahaan.
Di sinilah peran utama KPI menjadi lebih terasa, yaitu sebagai pengukur performa setiap karyawan hingga departemen di perusahaan. Apakah performa mereka menuju ke arah yang baik, atau justru sebaliknya?
Dari matriks yang ada, kamu akan lebih mudah memikirkan pemecahan masalah yang harus diambil, entah itu menambah jumlah karyawan, memotong biaya produksi, dan lainnya.
2. Sebagai transparansi data
KPI sudah semestinya selalu ditekankan kepada seluruh karyawan secara jelas dan transparan. Jika ada data yang dibuat-buat atau bahkan ditutup-tutupi, bukan tidak mungkin hal ini akan memicu konflik atau kebingungan antar karyawan.
Jangan sampai hal ini menjadi salah satu alasan resign kerja karena kepuasan kerja mereka tidak terpenuhi.
3. Sumber penyemangat
Performa di tempat kerja pasti akan mengalami naik turun. KPI hadir sebagai pengingat untuk terus bekerja keras, dan mempertahankan kinerja yang baik.
Hal ini terjadi karena tentu ada konsekuensi jika KPI tersebut tidak tercapai.
4. Mengasah kemampuan
Sebagai profesional, idealnya kemampuan bisa berkembang seiring berjalannya waktu dan tidak stagnan. Perusahaan tidak hanya berfungsi sebagai sumber pencaharian, tapi juga tempat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.
Hal ini hanya bisa dicapai ketika ada pendorong yang kuat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tersebut, salah satunya adalah target pencapaian kerja. Jika tidak ada KPI, dorongan tersebut akan hilang dan karyawan cenderung tidak berkembang.
Jenis-jenis dan Contoh KPI
Supaya bisa semakin terbayang, dengan apa yang dimaksud dengan KPI, simak jenis-jenis dan contohnya berikut ini.
1. Operasional
KPI yang satu ini berfungsi untuk mengukur bagaimana seluruh karyawan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan. Uniknya, berbeda jenis bisnis, maka pengukuran KPI juga akan sedikit berbeda. Contoh KPI operasional yaitu:
- Bisnis online shop: efisiensi sistem pengiriman barang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Bisnis jasa online: mengoptimalkan automasi customer service untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Finansial
Di dalam dunia bisnis, kondisi finansial adalah bagian utama untuk membuat bisnis terlihat berkembang atau sedang menurun. Karena, jenis KPI pertama yang perlu kamu ketahui adalah KPI finansial.
Segala hal yang dipegang oleh departemen keuangan seperti arus kas, hutang, penghasilan bersih, pendapatan, pengeluaran, biaya operasional, dan lainnya wajib dimonitor dari waktu ke waktu.
Tanpa adanya dokumentasi ini, kamu akan selalu merasa kesulitan dalam mengambil keputusan apakah aktivitas bisnis selama periode tertentu ini memberikan hasil positif atau negatif.
Contohnya adalah memperbaiki quick ratio hingga 50% pada Desember 2022, atau meningkatkan ROI hingga 30% pada Desember 2022.
3. Pertumbuhan
KPI tentu bisa digunakan untuk mengukur kemajuan bisnis, salah satunya melalui jenis KPI pertumbuhan. Jenis KPI ini tentu beragam contohnya, mulai dari jumlah pengunjung, leads, pelanggan, hingga jumlah rekan perusahaan.
Khusus untuk KPI yang satu ini, kamu tidak bisa menugaskannya pada salah satu departemen saja. Diperlukan kontributor dari beberapa departemen dalam bisnis untuk menghasilkan matriks dan data.
Contohnya, jika kamu ingin melihat jumlah pengunjung website dan leads, maka departemen yang kemungkinan terlibat adalah marketing.
Untuk monitoring jumlah pelanggan dan jumlah rekan perusahaan, kamu bisa mengeceknya bersama dengan departemen sales dan business development.
Itu dia penjelasan lengkap terkait dengan Pengertian KPI, Jenis, dan Contohnya. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.