facebook pixel

Pengertian URL dan Fungsinya, Apakah Sama Dengan Domain?

Pengertian URL

Saat ini mungkin kamu sudah familiar dengan pengertian website. Tapi, bagaimana dengan URL? Istilah ini hampir selalu bisa ditemukan ketika kita berselancar di internet. Tapi, apakah kamu sudah benar-benar akrab dengan istilah ini? Lalu, apa itu URL? Apakah URL sama dengan domain?

Kamu tidak perlu dibuat pusing dengan pertanyaan-pertanyaan di atas. Karena, semua pertanyaan akan dijawab di artikel ini.

Pengertian URL

URL adalah istilah untuk menyebut alamat website. Kepanjangan dari URL itu adalah Uniform Resource Locator. URL ini berfungsi membawa kamu ke sebuah website spesifik yang ingin kamu tuju. Biasanya, kamu akan diminta untuk mengetik alamat ini pada bagian address bar yang ada di browser.

Lalu, kita kembali ke pertanyaan awal. Apakah URL sama dengan domain? Apa fungsi URL yang membedakannya dari domain?

Mengenal Fungsi URL

Untuk menjawah pertanyaan tersebut, ada baiknya kamu memiliki sedikit perumpamaan. Jika boleh diibaratkan, website adalah rumah. Maka, untuk menuju rumah tersebut, kamu perlu alamat. Dalam dunia virtual, alamat inilah yang disebut dengan URL.

Domain juga merupakan komponen dari alamat itu sendiri. Secara spesifik domain menunjukkan “pemilik rumah”‘ atau nomor rumah dari sebuah website. Tapi, domain tidak bisa memberikan petunjuk lengkap tentang lokasi sebuah website.

Jadi, jawaban untuk pertanyaan diatas adalah tidak. URL tidak sama dengan domain.

Kita perlu mengakses website menggunakan IP Adress. Cara ini tentu kurang efektif untuk digunakan. Karena, kamu perlu menghafal atau memiliki daftar IP Address dari banyak website yang sering dikunjungi.

Maka, kehadiran URL sebenarnya memudahkan user untuk menyusuri internet. Secara bersamaan URL juga bisa menambah user experience dari pengguna internet. Sehingga, sedikit tips saja, pastikan alamat website kamu cukup unik dan mudah diingat. Karena jika tidak, sama saja kembali ke zaman IP Address.

Bagian-bagian URL

Seperti halnya alamat rumah yang terdiri atas nama pemilik rumah, nama jalan, nama gang, hingga kode pos. URL juga memiliki terdiri atas bagian-bagian yang serupa. Secara umum terdapat lima komponen utama di dalam setiap URL, yaitu scheme, subdomain, top-level domain, second-level domain, dan subdirectory.

1. Scheme

Scheme adalah bagian yang mengawali sebuah URL. Komponen ini menunjukkan fungsi yang spesifik atau hal spesifik yang bisa dilakukan di dalam sebuah website.

Scheme paling umum yang digunakan sekarang adalah HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure. Protokol ini digunakan untuk mengacak data pribadi seperti password, informasi kartu kredit, dan informasi lainnya. Dengan begitu, data pribadi akan terlindungi dari hacker.

Disamping mengamankan data pribadi, penggunaan protokol HTTPS juga membantu menaikkan reputasi website di mata mesin pencari. Untuk mesin pencari seperti Google, website dengan HTTPS dianggap aman untuk pengguna. Sehingga, biasanya website dengan SSL menempati ranking yang lebih tinggi.

Tapi, scheme di URL tidak hanya sebatas HTTPS saja. Terdapat juga scheme FTP untuk melakukan transfer dokumen atau file, scheme MAILTO untuk mengirimkan email langsung lewat web, dan JDBG untuk mengakses database.

2. Subdomain

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Katakanlah subdomain ini seperti “anak” dari domain utama. Ia memang bagian yang terpisah dari domain, tapi tidak akan bisa ada tanpa domain utama itu sendiri.

Biasanya subdomain digunakan untuk dua hal. Pertama, subdomain digunakan untuk melakukan staging dan testing sebuah website. Langkah ini akan memudahkan kamu dalam melakukan tracking dan menyimpan perubahan dalam website.

Di dalam skenario A/B Testing, subdomain digunakan untuk menunjukan beberapa opsi tampilan dari sebuah website. Jika sebuah tampilan dirasa paling efektif dan optimal, maka versi website dari subdomain itulah yang kemudian live.

Kedua, subdomain digunakan sebagai sekat atau pemisah antara kategori dalam website. Alih-alih membuat kategori dalam bentuk subdirectory/category, membuat kategori dalam wujud subdomain bisa dikatakan lebih efektif dan estetis.

Melalui subdomain, alamat website tidak akan jadi terlalu panjang. Kamu tidak perlu menempatkan konten dalam hirarki website yang terlalu dalam, sebuah hal yang membuat konten website menjadi sulit untuk diindeks oleh crawler.

3. Second-level Domain

Merupakan alias untuk nama website atau domain. Melalui bagian inilah, kamu bisa tahu website apa atau website milik siapa yang sedang dikunjungi.

SLD bisa dikatakan sebagai bagian dari branding sebuah bisnis atau tokoh. Karena, penting untuk bisa menemukan nama domain yang unik dan sesuai dengan karakter bisnis atau dirimu.

4. Top-level Domain

Posisi ketiga sebuah URL. Ekstensi ini menjelaskan jenis organisasi yang memiliki website.

Pada dasarnya, ada bermacam-macam jenis TLD. Tapi yang paling umum digunakan adalah ekstensi .com. Ekstensi yang biasa digunakan untuk website komersil. Di samping itu, terdapat .biz (bisnis), .edu (pendidikan), dan .org (organisasi).

Selain TLD berbasis jenis organisasi, ada juga TLD yang menunjukkan basis negara sebuah website.

5. Subdirectory

Subdirectory adalah ekor dari URL. Bagian ini memperlihatkan halaman spesifik yang ditampilkan dalam website. Bayangkan saja bahwa ini semacam satu kamar khusus dalam sebuah rumah.

Intinya, subdirectory menunjukkan satu topik atau bagian khusus hanya dalam satu halaman.

Itu dia informasi yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel Pengertian URL di atas ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Konsultasi Gratis