Perkembangan dan transformasi teknologi digital seperti media sosial yang sangat pesat menyebabkan munculnya profesi-profesi baru, salah satunya adalah influencer. Dan seiring berjalannya waktu, influencer digolongkan ke dalam beberapa kategori, di antaranya adalah mega influencer, macro influencer, micro influencer, dan nano influencer.
Tapi, jika dibandingkan dengan mega influencer dan nano influencer, macro influencer dan micro influencer seringkali disalahpahami sebagai jenis influencer yang sama. Padahal keduanya adalah kategori influencer yang berbeda, lho. Lalu, apa saja poin perbedaan di antara micro influencer dan macro influencer?
Pengertian dan Peran Influencer
Sebagai informasi awal, maksud dari profesi influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk meng-influence atau mempengaruhi suatu hal kepada orang lain. Biasanya, seorang influencer aktif di media sosial dan memiliki ribuan hingga jutaan pengikut atau followers di media sosial. Baik itu di media sosial TikTok, Instagram, Facebook, Twitter, atau YouTube.
Hal itu yang membuat pemilik bisnis, khususnya marketer mempertimbangkan ketertiban seorang influencer untuk mempromosikan atau memasarkan produk dan layanan bisnis. Dan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dalam customer journey tertentu. Di mana mendorong kemunculan strategi pemasaran baru yang mendukung perkembangan digital marketing atau pemasaran online melalui saluran pemasaran berbasis media sosial, yaitu influencer marketing.
Hingga akhir tahun 2022, influencer ini masih menjadi profesi yang digandrungi banyak orang, khususnya di kalangan anak muda. Bahkan influencer adalah pekerjaan impian di era digitalisasi bisnis seperti sekarang ini.
Karena, seseorang tidak hanya berkesempatan mendapatkan popularitas secara instan, tapi juga dapat meraup banyak keuntungan pendapatan. Dengan syarat apabila ia menjalankan peran sebagai seseorang yang meng-influence orang lain dan mampu membantu mengembangkan brand suatu perusahaan dengan benar.
Perbedaan Micro Influencer VS Macro Influencer
Perlu kamu ketahui bahwa beragamnya jenis influencer juga berkaitan dengan konsep KOL management yang mana merupakan cara perusahaan untuk mengatur inisiatif strategi marketing melalui upaya bekerja sama dengan para key opinion leaders dan target pasar.
Dengan demikian, para influencer menjadi bagian dari kemitraan bisnis suatu brand. Di samping itu juga bisa berfungsi sebagai lead magnet yang mendorong kesuksesan pertumbuhan bisnis secara digital. Pada bagian berikut, kita akan bersama-sama melihat dan memahami hal-hal yang membedakan micro influencer dengan macro influencer, begitu juga sebaliknya.
1. Pengertian
Perbedaan utama antara micro influencer dan macro influencer ada pada pengertiannya yang mengacu pada jumlah followers. Di mana micro influencer adalah seorang influencer yang memiliki sekitar 10.000 hingga 500.000 followers di setiap media sosial. Sedangkan macro influencer adalah influencer yang memiliki lebih banyak followers daripada micro influencer, yaitu sekitar 500.000 hingga 1 juta followers.
Sehubungan dengan jumlah followers, influencer jenis micro akan memberi tarif atau rate card yang lebih murah daripada macro influencer. Sehingga micro influencer akan lebih affordable untuk diajak kerja sama oleh perusahaan startup baru dan bisnis UKM/UMKM. Berkat kategorisasi influencer ini, marketer bisa lebih optimal dalam merencanakan marketing budget atau biaya yang harus dikeluarkan untuk beriklan atau return on ad spend.
2. Tipenya
Umumnya, seseorang akan dilabeli sebagai influencer mikro jika dia berasal dari kalangan non public figure, tapi memiliki keahlian utama di bidang tertentu. Sehingga, influencer mikro cenderung lebih mudah untuk diajak bekerja sama karena beberapa diantaranya belum terhubung dengan suatu agensi atau management.
Berbeda halnya dengan influencer makro yang memiliki dua tipe identitas, yaitu public figure atau artis ternama dan kalangan masyarakat umum yang kredibel atau ahli di satu bidang dan pastinya terkenal di media sosial.
3. Kelebihan dan Manfaat
Intinya keberadaan influencer jenis apapun akan bermanfaat dalam hal meningkatkan awareness pada brand dan produk atau layanannya, nilai produk atau layanan brand yang semakin kredibel dan terpercaya, segmentasi pasar pada demografis dan geografis yang lebih luas ketimbang memasang kampanye iklan, dan bahkan menambah volume penjualan.
Namun, sejatinya masing-masing micro dan macro influencer memiliki kelebihan, seperti:
Kelebihan Micro Influencer
- Jenis influencer yang sangat cocok untuk mempromosikan kampanye marketing bisnis dengan cara seasonal push campaign.
- Mendorong engagement pelanggan yang mana memiliki tingkat konversi yang tinggi.
- Influencer yang memiliki engagement rate tinggi pada setiap konten yang mereka miliki.
- Micro influencer bisa membangun hubungan dan komunitas yang lebih personal dengan partner. Karena secara proses influencer mikro bisa bekerja langsung dengan mitra bisnis tanpa harus konfirmasi ke agensi atau management.
- Memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak ROI sekaligus ROS daripada macro influencer.
Namun, kompetisi pasar di sekitar influencer mikro lebih ketat jika dibandingkan macro influencer. Selain itu, user atau customer yang akan partner bisnis dapatkan nantinya otomatis bersifat tidak beragam atau terpusat dengan user baru yang sesuai dengan segmentasi perilaku influencer tersebut.
Kelebihan Macro Influencer
- Jenis influencer yang bisa membantu bisnis dalam upaya menjangkau prospek atau lead generation supaya segera membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
- Influencer yang memiliki potensi untuk menghasilkan nilai media yang tinggi dan jangkauan yang lebih luas.
- Mampu membuat atau menghasilkan konten pemasaran yang lebih berkualitas, namun cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Memiliki tingkat pertumbuhan dan performa kualitas followers yang cukup konsisten. Sehingga, jika kamu menginginkan influencer yang tahu cara bermitra dengan brand melalui proses yang efisien, macro influencer bisa menjadi pilihan terbaik.
Demikian adalah penjelasan yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini tentang Micro Influencer VS Macro Influencer. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.