facebook pixel

Mengenal Control Panel Plesk & Perbedaannya Dengan cPanel

Mengenal Control Panel Plesk

Plesk merupakan salah satu control panel hosting dan VPS yang begitu populer dan banyak digunakan oleh para pengembang website. Seperti yang sudah kamu tahu, control panel merupakan sebuatan untuk tools yang bisa dimanfaatkan mengatur berbagai hal penting yang berkaitan dengan pengelolaan server.

Oleh karenanya, Plesk ini sangat familiar di telinga orang-orang yang mengelola blog atau website. Plesk ini termasuk control panel yang cukup praktis, tidak kalah dari control panel lainnya. Berikut ini adalah informasi yang akan menjelaskan lebih jauh mengenai Plesk.

Pengertian Control Panel Plesk

Singkatnya, Plesk adalah control panel yang di dalamnya tersimpan berbagai tools yang mempermudah penggunanya dalam mengelola seluruh isi server dan hosting secara mendalam.

Dengan adanya control panel Plesk ini, tentu pengguna bisa mengelola email, file website, script, manajemen database dan lain-lain dengan sangat mudah. Plesk sendiri memiliki interface yang ramah untuk para penggunanya, bahkan bisa digunakan dengan mudah oleh para pemula.

Control panel ini hadir untuk pengguna Linux dan Windows. Tools dan fitur di dalamnya terhitung lengkap sehingga para pengguna tidak perlu install sejumlah tools lain untuk melengkapinya.

Harga Plesk juga bermacam-macam, tergantung pada dimana, kapan, dan edisi apa yang akan kamu beli. Plesk ini hadir dalam 3 pilihan, yaitu Web Admin Edition, Web Pro Edition, dan Web Host Edition.

Perbedaan cPanel dan Plesk

Selain Plesk, cPanel juga merupakan control panel hosting yang populer dan banyak digunakan terutama oleh penyedia jasa web hosting. Walau sama populernya, tentu saja cPanel dan Plesk memiliki perbedaan yang mencolok. Berikut adalah beberapa perbedaan yang ada:

1. Penghapusan Panel

Plesk memungkinkan penggunanya untuk menghapus script dan komponen lain yang telah dipasang. Meski demikian, hal ini tidak dianjurkan karena pengguna tentu akan kewalahan ketika website mengalami bug dan down.

Sementara itu, cPanel tidak memungkinkan pengguna untuk menghapus apa yang sudah dibuat. Akan tetapi jika pengguna tersebut masih memaksa untuk melakukannya, maka harus siap untuk memformat seluruh server yang sudah dibuatnya. Bahkan dia juga diharuskan untuk install ulang semua sistem operasi yang terdapat di dalamnya.

2. Migrasi

cPanel dan Plesk sama-sama menawarkan kemudahan pada para pengguna untuk melakukan migrasi. Hanya saja, keduanya menawarkan migrasi ini untuk panel yang sejenis.

Misalnya ada pengguna yang ingin melakukan migrasi dari Plesk ke cPanel, maka ini tidak bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya. Tapi jika pengguna hanya ingin melakukan migrasi dari Plesk ke Plesk, atau dari cPanel ke cPanel, ini sangat memungkinkan.

Jika pengguna yang bersangkutan memaksa untuk melakukan migrasi ke panel yang tidak sejenis, sebenarnya ini juga bisa, tapi prosesnya cukup rumit dan sulit.

3. Operating System

Dalam hal Operating System yang mendukung pun berbeda, antara Plesk dan cPanel. Plesk, control panel ini bisa digunakan baik di Windows atau di Linux. Sementara untuk cPanel, hanya bisa digunakan di RedHat, CloudLinux dan CentOS. Jika kamu menggunakan OS Windows, jangan berharap bisa menggunakan cPanel.

4. Akses Pengguna

Mengenai jalur yang bisa digunakan oleh pengguna, Plesk hanya mempunyai satu login untuk pengguna dan administrator. Dengan begini, pengguna bisa lebih mudah untuk membuat email dan juga subdomain. Panel adminya juga tampak lebih profesional.

Sementara untuk cPanel, sudah terdapat WHM atau Web Host Manager sebagai askes untuk administrator server. Sementara untuk pemilik website, tersedia sistem login dan interface yang berbeda.

Dengan begitu, hak akses user bisa dipisah-pisah dan pengguna bisa membuat login baru sesuai dengan keinginan.

5. Tools dan Installer

Plesk memiliki fitur auto install yang mempermudah pengguna dalam menyematkan fitur atau program apapun ke dalam server. Ini karena, CMS yang digunakan sudah terpusat satu dengan yang lainnya.

Sementara cPanel, supaya pengguna bisa menginstall aplikasi atau CMS masih perlu menggunakan softaculous. Jadi tidak sesimpel Plesk.

Tapi jangan khawatir, karena biasanya penyedia juga sudah sekalian memberikan softaulous sehingga pengguna tidak perlu menyiapkan lisensinya.

6. User Interface

Plesk disebut sebagai control panel yang tampilannya bersih dan terpusat. Akibatnya, para pengguna bisa lebih mudah memaksimalkan fungsi berbagai tools yang ada di dalamnya.

Sementara untuk cPanel, ada kemungkinan pengguna akan kesulitan mengatur pada saat awal menggunakannya. Tapi jika sudah terbiasa, nanti pengguna tidak akan mengalami kesulitan seperti itu lagi.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan CyberPanel 

Kekurangan dan Kelebihan Plesk

1. Kelebihan Plesk

  • Terdapat banyak fitur keamanannya.
  • Memiliki fitur WordPress Toolkit yang sangat berguna dalam hal pengelolaan plugin, themes, one-click hardening dan WordPress Security Scanning untuk seluruh instalasi WordPress sehingga pengguna tidak perlu melakukan login ke masing-masing instalasi tersebut.
  • Tampilan antarmuka yang bersih dan praktis.
  • Lebih fleksibel karena tersedia untuk OS Windows dan Linux.

2. Kekurangan Plesk

  • Permintaan dukungannya memerlukan informasi yang lebih rinci dan spesifik.
  • Interface yang lebih kompleks membuat Plesk cenderung lebih lambat jika dibandingkan dengan control panel lainnya.

Plesk merupakan salah satu control panel terbaik yang bisa diandalkan dalam mengelola server. Kamu yang masih bingung dan belum mengetahui apa itu Plesk, semoga bisa artikel mengenal control panel plesk setelah membaca artikel yang ada di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *