Advertising strategy adalah salah satu strategi pemasaran yang paling sering digunakan oleh para marketer di era digital marketing saat ini. Lewat advertising campaign, strategi marketing berjalan semakin optimal dan efektif dengan jangkauan sasaran audiens yang semakin luas. Salah satu jenis kampanye iklan yang bisa kamu optimalkan adalah targeted advertising.
Periklanan online saat ini sudah menjamur di internet. Baik itu melalui media sosial atau native ads di mesin pencari. Contohnya adalah Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads, hingga Google Ads.
Sayangnya survei menunjukkan bahwa mayoritas pengguna cenderung mengabaikan iklan-iklan tersebut. Apalagi jika iklan yang tampil tidak sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Tentu saja hal ini akan membuat performa strategi pemasaran menjadi kurang efektif. Apalagi kamu harus mengeluarkan biaya untuk menampilkan iklan-iklan tersebut.Â
Sehingga, supaya bisa menarik perhatian para sales lead, kamu harus menyesuaikan iklan dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu, lead conversion juga akan meningkat.
Pengertian Targeted Advertising
Periklanan tertarget adalah iklan online yang disetting untuk fokus pada minat, kebutuhan, dan preferensi tertentu dari konsumen. Dengan begitu, maka iklan yang kamu tampilkan akan menyasar segmen pelanggan dengan tepat. Sehingga peluang peningkatan conversion rate juga akan semakin tinggi.
Untuk mengetahui preferensi konsumen, kamu bisa melakukan market research dan mengumpulkan informasi tentang mereka. Misalnya dengan melakukan riset pasar di media sosial dan social listening untuk mengetahui sentimen pelanggan, jenis konten marketing seperti apa yang pelanggan sukai, perilaku pelanggan, dan kecenderungan pembelian yang mereka lakukan.
Informasi-informasi inilah yang akan sangat berguna sebagai insights, supaya kamu bisa menampilkan iklan yang relevan dan menarik minat mereka.
Jenis Target Advertising
Pada dasarnya, ada beberapa jenis targeted advertising yang bisa perusahaan gunakan. Penggunaannya juga berbeda-beda, sesuai dengan niche bisnis, segmen pasar, dan market orientation. Berikut adalah beberapa jenis iklan tertarget yang perlu kamu ketahui.
1. Social Media Targeting
Penargetan iklan yang satu ini menggunakan sejumlah pendekatan untuk memilih target di dalam sebuah iklan sesuai dengan platform tertentu. Misalnya, kamu mengiklankan di Facebook menargetkan iklan tertentu berdasarkan data pengguna seperti jenis kelamin, kelompok usia, dan minat.
Selain itu, pengiklan juga bisa menargetkan pengguna yang menyukai halaman tertentu. Pendekatan lainnya adalah untuk menayangkan iklan pada orang berdasarkan postingan dan halaman yang disukai oleh teman mereka.
2. Contextual Advertising
Penargetan kontekstual adalah di mana pengiklan akan menampilkan iklan berdasarkan konten yang ada di situs website. Jadi, penargetan ini akan menargetkan orang berdasarkan perilaku mereka. Misalnya kueri penelusuran yang mereka gunakan dan situs web.
Penargetan kontekstual menjadi data-data semacam ini sebagai indikator minat pengunjung situs web. Sehingga bisa menjadi acuan untuk menentukan jenis iklan seperti apa yang tepat untuk menarik minat mereka.
3. Re-targeting
Sebagai marketer pasti sudah kenal dengan istilah retargeting ads atau pemasaran ulang. Jenis ini akan melibatkan penargetan iklan untuk produksi atau layanan tertentu setelah pelanggan mengunjungi situs website. Contoh yang sangat populer adalah retargeting di media sosial.
4. Geotargeting
Sesuai dengan namanya, penargetan iklan yang melibatkan penayangan iklan pada target pasar tertentu berdasarkan lokasi geografis dari lead potensial.
5. Time Targeting
Adalah jenis iklan di mana pengiklan akan memperhatikan waktu atau periode ketika end user menunjukkan aktivitas online tertinggi. Misalnya, iklan akan muncul pada pukul 4 sore hingga 8 malam ketika orang-orang pulang kerja, kemudian di waktu istirahat makan siang, dan lain sebagainya.
Time targeting ini hampir mirip dengan penentuan waktu posting Instagram atau social media lain yang memperhatikan waktu terbaik untuk membagikan sebuah konten.
6. Behavioral Targeting
Jenis penargetan iklan untuk pelanggan yang telah mengunjungi situs dan melakukan keputusan pembelian. Nantinya, pengiklan akan mengumpulkan informasi tentang item yang pelanggan tersebut beli, kemudian akan menampilkan iklan yang serupa dengan item tersebut.
Baca juga: Solusi Strategi Iklan Terbaik di Era Digital
Cara Kerja Targeted Advertising
Supaya bisa menerapkan targeted advertising, kamu perlu menyiapkan marketing campaign di platform periklanan. Nantinya, platform tersebut akan menampilkan iklan pada target pasar berdasarkan customer data.
Platform periklanan bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber. Umumnya melalui cookie di situs web yang audiens jelajahi. Cookie sendiri adalah file kecil yang menyimpan informasi tentang tindakan atau pembelian.
Sumber informasi lain yang bisa kamu gunakan adalah mesin pencari seperti Google. Google bisa menganalisis kueri penelusuran dan kebiasaan pengguna dalam menggunakan data ini untuk menampilkan iklan berbayar di laman hasil pencarian.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan media sosial untuk mengumpulkan informasi. Media sosial menyimpan informasi tentang usia, jenis kelamin, preferensi, dan sebagainya. Dengan mengetahui karakteristik tersebut, maka platform periklanan bisa menampilkan iklan tertarget dengan efektif.
Itu dia penjelasan tentang Jenis Targeted Advertising yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.