Digital nomad adalah hal yang diimpikan oleh banyak orang saat ini. Sebagai digital nomad, kamu bisa traveling kemana saja, tapi tetap bisa mendapatkan penghasilan. Terdengar menarik bukan? Tapi perlu diingat kalo pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ada orang yang butuh usaha ekstra ketika mengawalinya.
Berikut kami ingin membagikan beberapa tips buat kamu yang ingin menjadi digital nomad. Tapi, sebelum kesitu, pahami dulu apa itu digital nomad.
Pengertian Digital Nomad
Digital nomad merupakan istilah untuk orang yang bekerja tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Istilah nomad ini berasal dari kata nomaden, alias berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tentu, rutinitas setiap harinya pun lebih fleksibel dibandingkan bekerja di kantor. Kamu tidak harus bangun pagi, terjebak macet atau lembur di kantor. Kamu cuma butuh dua modal utama, yaitu laptop dan akses internet saja.
Tapi, menjadi digital nomad berbeda dengan bekerja secara remote. Digital nimad adalah sebuah profesi di mana kamu bisa bekerja kapan pun dan di mana pun. Sedangkan bekerja secara remote, atrtinya kamu bebas bekerja di mana pun, tapi dengan jam kerja yang sudah ditentukan.
Ada banyak jenis pekerjaan digital nomad saat ini. Mulai dari copywriter, digital marketer, hingga virtual assistant. Tapi, semua itu bukan berarti tanpa tantangan ya.
Tantangan Ketika Menjadi Digital Nomad
1. Kendala Internet
Sebagai digital nomad, aktivitas kerja kamu akan dilakukan secara online. Itu artinya, kamu harus memiliki koneksi internet yang bisa diandalkan. Sayangnya, tidak semua tempat yang kamu kunjungi menyediakan akses wifi. Bayangkan jika kamu harus mengejar deadline dan internet bermasalah.
Selain itu, untuk para pengguna wifi di tempat umum ini lebih rentan, terutama jika ada penyusup yang memanfaatkan kelemahan jaringan, dimana kamu sedang mengakses file rahasia perusahaan.
Bukan hanya itu saja, ketika kamu melancong ke negara yang berbeda-beda, kamu harus rela menganti SIM card sesuai operator di negara tersebut. Belum lagi jika ternyata paket internet di negara itu cukup mahal.
2. Sulit Mendapatakan Bantuan Pekerjaan
Ketika kamu bekerja sendiri secara nomaden, itu berarti kamu sudah harus terbiasa bekerja mandiri. Hal ini tidaklah mudah, karena kau tidak bisa bertanya atau meminta bantuan kepada rekan kerja secara langsung jika menemukan kendala pekerjaan. Terutama, tentang hal teknis.
Perbedaan zona waktu dengan rekan kerja atau klien juga bisa menjadi hambatan tersendiri. Meski melalui email atau chat bisa dilakukan, tetapi tetap tidak seefektif bekerja dalam satu kantor.
3. Sulit Mengatur Produktivitas Jam Kerja
Menjadi digital nomad mengharuskan kamu cermat dalam membagi waktu kerja. Inilah tantangan untuk seorang pemula. Apalagi ketika kamu mengambil banyak project dan overload. Bisa-bisa kamu akan kehilangan kesempatan untuk melakukan kegiatan traveling di tempat tujuan tersebut karena sibuk mengejar deadline.
4. Penghasilan yang Tidak Menjanjikan
Sebagai seorang digital nomad, kamu juga harus realistis bahwa penghasilan kamu mungkin tidak tetap. Di satu waktu, ada kalanya mungkin kamu sedang kebanjiran job sehingga pendapatan akan meningkat. Tapi, saat masa project sudah selesai, mau tidak mau kamu harus menunggu job yang baru dalam waktu yang tidak pasti.
Oleh karenanya, penting untuk kamu bisa menjaga hubungan baik dengan klien. Jangan lupa untuk mengatur keuangan kamu sebijak mungkin. Jadi, kebutuhan hidup selama menjadi digital nomad bisa selalu tercukupi.
Tips Menjadi Digital Nomad
1. Temukan Alasan Ingin Menjadi Digital Nomad
Tanya pada diri sendiri, kenapa kamu ingin menjadi digital nomad? Apakah supaya bisa keliling dunia? Atau, tidak suka dengan rutinitas ke kantor? Apa pun alasanya, pikirkan dengan matang dan jangan terburu-buru. Jadi kamu bisa selalu termotivasi dan tidak menyesal di kemudian hari.
Sebagai contoh, kamu bisa menjalani sebagai digital nomad jika merasa lebih nyaman bekerja sambil traveling. Atau, dengan bekerja secara nomaden, kamu merasa bisa belajar banyak pengalaman hidup yang berharga.
Intinya, kamu harus lebih memastikan alasan kamu hidup sebagai digital nomad. Dan, pikirkan juga apa kamu benar-benar sanggup untuk melewati berbagai macam rintangan.
2. Kenali Skill yang Kamu Miliki
Jika kamu sudah menentukan tujuan tersebut, langkah berikutnya adalah menentukan pekerjaan apa yang ingin kamu geluti. Disarankan untuk pilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan skill kamu.
Saat ini sudah banyak berbagai lowongan pekerjaan yang menawarkan sistem kerja remote. Seperti copywriting, digital marketing, translator, data analyst, desainer website dan lain-lain. Hal ini tentu saja bisa mendukung rencana kamu menjadi seorang digital nomad.
Selain itu, kamu bisa menentukan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman atau latar belakang pendidikan kamu sebelumnya. Jadi, akan lebih kredibel di mata klien.
3. Cari Pekerjaan dengan Sistem Remote
Sebagai digital nomad, jenis pekerjaan yang sesuai dengan kamu tentu saja yang bersifat remote atau freelance. Tidak perlu khawatir. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan sistem remote untuk berbagai posisi. Terutama, start uo. Jadi kamu bisa mencari lowongan dari perusahaan yang lebih banyak fokus di dunia digital.
Untuk ketersediaan lowongan kerja remote pun kini sudah mulai ditemukan. Bisa melalui situs lowongan kerja seperti JobStreet atau Tech in Asia. Bisa juga dari berbagai situs freelance baik lokal atau internasional.
Kamu bahkan bisa menciptakan pekerjaan sendiri berdasarkan skill kamu. Terutama, banyaknya peluang untuk mendapatkan uang dari internet.
4. Buat Portofolio
Portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil yang pernah kamu buat. Entah karya selama bekerja di tempat lama, hasil project ketika menjadi freelancer, atau karya yang belum pernah kamu publikasikan.
Memiliki portofolio sangat penting untuk seorang digital nomad. Selain dijadikan tolak ukur untuk diterima atau tidak, portofolio juga bisa menjadi acuan ketika perekrut menentukan gaji mu.
Oleh karenanya, persiapkanlah portofolio kamu sebelum mulai mencari pekerjaan. Jika perlu, buat website portofolio khusus untuk menambah nilai profesionalotas kamu.
5. Siapkan Tabungan
Seperti yang kamu tahu, tantangan dari seorang digital nomad adalah penghasilan yang tidak pasti. Olej karenanya, siapkan tabungan yang cukup untuk menjalaninya. Jika di satu waktu, kamu mendapatkan banyak project dengan bayaran tinggi, sebagian bisa menjadi tambahan tabungan kamu. Jika waktu lain kamu sulit untuk mendapatkan klien, kamu masih mempunyai dana lebih untuk bertahan hidup.
6. Lakukan Uji Coba
Mampukah kamu ketika bekerja sebagai digital nomad? Jika belum yakin, lakukanlah uji coba terlebih dahulu. Misalnya, jika saat ini kamu masih berstatus sebagai pegawai kantoran, kamu bisa mengajukan izin untuk bekerja secara remote dalam beberapa hari. Lalu, pergilah ke tempat yang kamu sukai dan bekerja di sana. Jika kamu bisa lebih produktif, fokus dan merasa nyaman dengan kondisi tersebut, berarti kamu sudah siap.
Cara lainnya adalah mencari proyek freelance. Jika kamu bisa mengerjakan project dengan baikm tanpa mengganggu aktivitas kantor, berarti kamu memiliki manajemen pekerjaan yang baik. Hal itulah yang menjadi kunci untuk menjadi seorang digital nomad.
Itu dia Tips Menjadi Digital Nomad yang bisa diberikan kali ini, semoga kamu yang ingin menjadi seorang digital nomad bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas ya.
Ingat kan kalo ingin menjadi digital nomad itu alangkah baiknya jika kamu memiliki portofolio dalam bentuk website? Jika kamu tertarik dan ingin membuat portofolio tersebut tapi tidak tahu bagaimana cara membuatnya, kamu bisa menghubungi admin Tokoweb.co. Kami adalah Jasa Bikin Web Murah yang siap membantu pembuatan website portofolio mu. Konsultasi ke admin Tokoweb.co sekaran, GRATIS!