facebook pixel

Mengenal Marketing Attribution Modeling dan Jenisnya Dalam Pemasaran

Mengenal Marketing Attribution

Seperti yang kita ketahui, dengan adanya transformasi digital dan perkembangan era pemasaran, mau tidak mau kamu harus bisa mengandalkan strategi pemasaran yang menggunakan banyak saluran pemasaran. Baik itu kamu lakukan secara online atau offline.

Meski begitu, dari sekian banyak strategi pemasaran yang sudah kamu terapkan, kamu harus tahu strategi pemasaran mana yang paling mempengaruhi kesuksesan proses penjualan dan angka konversi bisnismu. Nah, dalam ilmu pemasaran, tantangan itu bisa kamu atasi jika kamu memahami konsep marketing attribution.

Teori marketing attribution yang kamu aplikasikan dalam aktivitas pemasaran juga bisa menjadi solusi atas kebutuhan proses bisnis dalam menyesuaikan perilaku konsumen, perjalanan konsumen, dan tahapan pemasaran di tengah perkembangan pemasaran digital dan big data.

Sehingga, kamu bisa mengembangkan profitabilitas bisnis supaya makin maju. Lalu, apakah kamu sudah paham dengan marketing attribution? Apa saja peranannya dalam bisnis? Dan bagaimana cara memilih marketing attribution yang baik?

Jika belum, kamu bisa simak artikel yang akan dibagikan kali ini.

Pengertian Marketing Attribution

Marketing attribution adalah ilmu analisis yang digunakan untuk menentukan taktik atau strategi pemasaran apa yang paling berkontribusi dalam meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan lead conversion.

Strategi ini akan membantu tim pemasaran untuk mengevaluasi titik sentuh pemasaran yang konsumen temui atau rasakan selama proses pembelian produk atau layanan. Kemudian, tim pemasaran harus mengumpulkan dan menormalkan data konsumen dari seluruh saluran pemasaran.

Hal itu bertujuan untuk memberikan wawasan terbaik tentang bagaimana, kapan, dan dimana konsumen atau pelanggan potensial bisnis (prospek) akan berinteraksi dengan pesan iklan.

Sehingga, tim pemasaran bisa menentukan saluran penjualan dan kampanye pemasaran mana yang paling berdampak besar dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk berkonversi dengan bisnis.

Nantinya, tim pemasaran perusahaan mampu mengubah dan menyesuaikan stratehi pemasaran atau promosinya untuk memenuhi permintaan konsumen secara spesifik.

Contohnya, suatu perusahaan memberikan pesan iklan bergambar dan kampanye iklan ke target pasar bisnis.

Tapi, target konsumen hanya bisa berkonversi setelah melihat promosi khusus di emailnya. Dari hasil analisis pemasaran tersebut, perusahaan bisa terlihat bahwa upaya email marketing berperan besar dalam mendorong penjualan bisnis daripada pesan iklan bergambar.

Nantinya, tim pemasaran bisa mengeluarkan lebih banyak usaha, biaya, dan sumber daya untuk membuat email marketing bertarget.

Peranan Penting Marketing Attribution untuk Bisnis

Nah, setelah memahami apa itu marketing attribution, kamu harus tahu juga apa peran marketing attribution untuk sebuah bisnis. Karena, marketing attribution yang dilakukan secara efektif akan memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan perusahaan, tidak terkecuali untuk kamu yang ingin mengembangkan usaha.

Berikut ini perananan penting marketing attribution untuk bisnis.

1. Meningkatkan pendapatan bisnis

Marketing attribution mampu meningkatkan pendapatan bisnis dan ROI dari pemasaran dengan hasil yang lebih efektif. Hal ini karena perusahaan mampu menjaring lebih banyak konsumen potensial dan mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian atas produk atau layanan yang dipasarkan.

2. Menghemat biaya operasional pemasaran

Peranan marketing attribution untuk bisnis ternyata mampu untuk menghemat biaya operasional pemasaran. Hal tersebut karena tim pemasaran menargetkan saluran dan titik sentuh pemasaran yang menghasilkan tingkat engagement konsumen paling banyak.

Dengan begitu, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya operasional pemasaran lebih banyak lagi. Pasalnya, dengan menggunakan marketing attribution dan mengetahui strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan akan mampu untuk mencapai tujuan pemasarannya dengan hasil yang lebih baik.

3. Meningkatkan performa bisnis

Adanya marketing attribution bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan performa bisnis sekaligus personalisasi pemasaran. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4. Memahami minat konsumen

Dalam berbagai macam strategi pemasaran, memahami minat konsumen adalah salah satu kunci yang bisa mendorong keberhasilan upaya pemasaran. Dengan memahami minat konsumen, perusahaan bisa melakukan strategi STP yang lebih efektif selama perjalanan konsumen.

5. Menyelaraskan data perjalanan konsumen

Marketing attribution juga bisa membantu perusahaan untuk menginterpretasikan dan menyelaraskan data perjalanan konsumen, data pemasaran, dan data penjualan untuk menemukan konversi mikro di semua tahapan saluran penjualan.

6. Menargetkan ulang konsumen potensial

Perusahaan mampu menargetkan ulang konsumen potensial supaya bisa dikonversi menjadi pelanggan loyal.

Tantangan Menjalankan Marketing Attribution

Semua itu bisa dilakukan jika perusahaan bisa menghindari tantangan bisnis yang bisa berujung pada masalah yang merugikan perusahaan. Kira-kira apa saja tantangannya?

  • Adanya pandangan yang tidak akurat tentang kinerja media yang bisa mendorong adanya pandangan bahwa media berbiaya lebih rendah, seperti itu paid, owned, atau earned media tampak bekerja lebih baik.
  • Adanya pengabaian hubungan antara brand experience dan perilaku konsumen. Marketing attribution biasanya juga hanya akan melihat dari tingkat regresi tren bisnis dan dampak brand image.
  • Adanya bias dalam segmen pasar yang memungkinkan konsumen yang telah berada di dalam pasar akan tetap membeli suatu produk atau layanan tertentu walau sebelumnya telah melihat iklan pemasaran produk atau layanan yang dibuat oleh tim pemasaran.

Tipe-tipe Model Marketing Attribution

Sebelum kamu menerapkan marketing attribution, kamu harus terlebih dahulu mengetahui tipe-tipe model yang ada dalam strategi ini. Dalam hal ini, kamu perlu menyesuaikan kondisi bisnis dengan tipe marketing attribution yang paling sesuai supaya kampanye pemasaran yang kamu lakukan berjalan dengan efektif.

Pada dasarnya, marketing attribution dibagi menjadi dua, yaitu single-touch atau multi-touch. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya.

1. Single-touch model

Single-touch adalah model marketing attribution yang memberikan credit pada satu titik sentuh dalam perjalanan konsumen menjadi seorang lead. Model marketing attribution ini terdiri atas model first-touch model, qualified lead model, lead creation model, last indirect click model, dan last-touch attribution.

Di dalam single-touch model, titik sentuh pertama dan terakhir adalah yang paling penting. Jika kamu tidak membuat orang tertarik, akan sulit untuk kamu untuk mendorong konsumen mengikuti perjalanan menuju pembelian.

Karena model ini hanya memberikan credit pada titik awal kontak, single-touch model juga memiliki kekurangan. Kekurangan single-touch model adalah tim pemasaran kemungkinan besar kurang memperhatikan proses pembelian seorang konsumen secara keseluruhan.

Di dalam hal ini, bisa jadi perjalanan pembelian konsumen modern mudah terpecah karena mereka mudah dipindahkan dari satu platform ke platform lainnya.

Meski begitu, bukan berarti single-touch model adalah pilihan yang buruk. Hanya saja, single-touch model lebih cocok untuk tipe perjalanan konsumen tertentu.

Contohnya, perusahaan kamu menjual produk skincare. Seorang konsumen mungkin akan melihat iklan Instagram, mengunjungi media sosial bisnismu, beberapa hari kemudian mengunjungi situs web bisnismu, lalu akhirnya keluar.

Seminggu kemudian, konsumen tersebut mendapatkan iklan dari Facebook Ads, melakukan klik pada tautan tersebut, baru akhirnya melakukan pembelian. Jika kamu memilih untuk beratribusi seratus persen pada satu titik sentuh, maka kamu akan melewatkan proses pembelian oleh konsumen.

2. Multi-touch model

Multi-touch model merupakan tipe marketing attribution yang memberi solusi pada kekurangan yang ada ketika menggunakan single-touch model. Ketika kamu menggunakan multi-touch model, kamu harus memberikan credit untuk sumber traffic atau titik awal interaksi yang berbeda-beda.

Multi-touch model terdiri atas model linear model, u-shaped model, position-shaped model, time decay model, dan w-shaped model. Model ini dianggap lebih komprehensif karena mampu memberikan lebih banyak insight dibanding dengan single-touch model.

Marketing attribution dengan model ini memberi nilai pada setiap titik sentuh sepanjang perjalanan konsumen. Sebagai contoh seorang konsumen membeli produk kosmetik dengan harga Rp 100.000,00 di situs websitemu.

Kamu mungkin beranggapan bahwa titik sentuh Instagram Ads bernilai Rp 30.000,00. Masuk ke akun Instagram Mu bernilai Rp 20.000,00, mengunjungi situs web bernilai Rp 20.000,00 dan Facebook Ads yang akhirnya mendorong ke pembelian bernilai Rp 30.000,00. Dalam hal ini, beberapa multi-touch model bisa melibatkan banyak jenis sekaligus.

Jadi, kira-kira mana tipe atribusi pemasaran yang sesuai untuk bisnismu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya dibawah ini ya.

Tips Memilih Marketing Attribution yang Tepat

Setelah memahami apa itu marketing attribution, peranannya untuk bisnis, dan tipe-tipenya, kini yang kamu perlukan adalah cara memilih marketing attribution yang tepat.

Hal pertama yang harus kamu pahami adalah perjalanan setiap konsumen itu tidak sama. Jadi, semua itu tergantung pada kerumitan perjalanan konsumen, walau hal tersebut sudah dirancang dalam bisnismu.

Umumnya, makin banyak iklan terpasang di berbagai platform, semakin besar juga kemungkinan konsumen masuk dari platform-platform tersebut.

Konsumen biasanya berinteraksi berapa kali dengan brand sebelum akhirnya membeli produk. Dengan demikian, multi-touch model bisa menjadi pilihan strategi pemasaran.

Selain itu, bagi perjalanan konsumen yang lebih sederhana, single-touch model bisa menjadi rekomendasi yang disarankan. Tipe ini juga sesuai diaplikasikan untuk pemasaran yang menggunakan media digital.

Tapi, semua hal tersebut tetap bergantung pada tim pemasaran. Kamu bisa melakukan berbagai tes dan percobaan sebelum menentukan model atribusi pemasaran mana yang paling tepat untuk bisnismu.

Itu dia penjelasan lengkap tentang Marketing Attribution yang bisa diberikan pada kesempatan kali ini. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Konsultasi Gratis