Layaknya perkembangan transformasi digital dalam industri bisnis, kebiasaan dan perilaku pelanggan juga seringkali berubah-ubah secara tak terduga. Itulah kenapa seiring pertumbuhan dan revolusi kehidupan masyarakat atau society 5.0 dimana mempengaruhi tren pemasaran, stakeholder bisnis yang dibantu oleh marketer perlu untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai. Salah satu jenis pemasaran yang bisa kamu implementasikan ke dalam proses bisnisnya adalah pemasaran berdasarkan perilaku audiens tau behavioral marketing.
Dengan memanfaatkan data penting tentang bagaimana perilaku pelanggan ketika menjelajahi website perusahaan atau e-commerce. Kampanye pemasaran menjauh jauh lebih akurat. Hasilnya, perusahaan bisa menjangkau basis pelanggan dengan tepat sasaran dan menawarkan solusi atas kebutuhan dan/atau permasalahan pelanggan.
Ketahui dan pahami lebih lanjut tentang behavioral marketing pada artikel yang akan diberikan di bawah ini!
Pengertian Behavioral Marketing
Behavioral marketing adalah metode pemasaran yang bisnis gunakan untuk mempromosikan dan menjual produk atau pelayanannya berdasarkan perilaku atau minat audiens target ketika menjelajahi website atau platform media sosial.
Pemasaran ini umumnya akan mempertimbangkan perilaku pelanggan berdasarkan data cookie website, riwayat pencarian di search engine, kebiasaan-kebiasaan ketika browsing, dan alamat IP perangkat yang pelanggan gunakan sehari-hari.
Strategi marketing ini sudah banyak mengubah pemahaman marketer tentang apa dan bagaimana strategi bisnis terbaik dalam memasarkan produk atau layanannya. Dimana behavioral marketing membuat marketer perlu mengidentifikasi segmen pasar bisnis yang tepat. Dengan tujuan untuk menjual produk bisnis ke target pelanggan potensial.
Hal ini juga bisa dipahami sebagai upaya bisnis untuk mensegmentasikan dan menargetkan pelanggan yang sesuai dengan tujuan bisnis. Hampir sama seperti jenis pemasaran digital lainnya, pemasaran behavioral pada gilirannya akan memudahkan upaya pemasaran. Dimana disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan hasil konversi pelanggan yang luar biasa.
Pentingnya Behavioral Marketing untuk Bisnis
Berdasarkan penjelasan definisinya di atas, bisa kita simpulkan bahwa sejatinya terdapat beberapa alasan kuat dari upaya melibatkan perilaku pelanggan dalam operasi pemasaran bisnis. Berikut adalah penjelasannya:
1. Menarik pelanggan potensial dengan lebih mudah
Data perilaku pelanggan untuk behavioral marketing juga bisa memberi tahu marketer tentang preferensi, minat, dan tahapan yang pengguna lewati dalam perjalanan pembelian produk atau layanan.
Hasilnya, kamu bisa menemukan dan menarik pelanggan prospek. Dimana berkemungkinan besar akan membeli produk atau layanan dari brandnya dengan usaha dan biaya pemasaran yang relatif sedikit. Atau menjangkau konsumen yang awalnya ragu-ragu untuk terhubung dan melakukan pembelian produk atau layanan pada brandnya.
2. Menentukan jenis iklan terbaik
Berhubung pemasaran behavioral pada intinya membutuhkan data pribadi dan perilaku pelanggan untuk memasarkan dan mempromosikan brand serta produk atau layanan bisnis. Marketer pasti membutuhkan teknologi saluran pemasaran iklan seperti Google Ads dan Facebook Ads. Dengan algoritma yang ada, marketer hanya perlu memilih kelompok audiens pelanggan. Tujuannya untuk menampilkan iklan yang sudah dibuat sesuai dengan minat atau pola perilaku pengguna tersebut.
Kedua tools tersebut juga cukup powerful untuk marketer menemukan jenis iklan pemasaran yang mewakili persona pelanggan. Misalnya, marketer memutuskan untuk menerapkan strategi iklan native, iklan komparatif, atau iklan sosial. Dengan begitu, marketer bisa terus menyesuaikan format dan bentuk iklan dengan lebih baik kepada target pasar supaya selalu tertarik dengan penawaran bisnis.
3. Membangun hubungan yang lebih baik dengan audiens
Pada penerapannya, pemasaran behavioral tidak selalu tentang penjualan dan periklanan yang menargetkan konsumen tertentu. Pemasaran ini juga memungkinkan marketer untuk merencanakan, membuat susunan konten, dan menyebarluaskan konten yang lebih relevan, berkualitas, dan sekaligus long-lasting kepada audiens. Dengan begitu, perusahaan bisa menciptakan hubungan yang erat dan terbaik dengan pelanggannya dan menunjukkan eksistensi citra bisnis yang positif.
4. Meningkatkan penjualan dan brand loyalty
Itulah kenapa kamu perlu menerapkan pemasaran behavioral adalah karena teknik pemasaran ini memungkinkan kamu untuk menempatkan produk atau layanan bisnis di depan pasar pelanggan pada waktu ketika mereka paling membutuhkannya. Sehingga, kamu berkesempatan untuk meningkatkan penjualan, melakukan closing sales dengan lebih cepat, mengubah target pelanggan menjadi pelanggan yang membeli, dan mendorong upaya brand loyalty.
Cara Kerja Behavioral Marketing
Serupa dengan jenis pemasaran lainnya, behavioral marketing juga memiliki metode dan ilmu dasar tentang praktik terbaiknya. Dimana tahapan pemasarannya akan bekerja efektif ketika aktivitas bisnis seperti pengumpulan dan analisis data, segmentasi pelanggan, dan penerapan data saling terintegrasi satu sama lain.
Tapi, tergantung pada jenis saluran pemasaran yang kamu gunakan, ketiga fase ini bisa tumpang tinding. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Pengumpulan dan analisis data
Umumnya, marketer harus mengumpulkan data yang diperlukan untuk membentuk detail perilaku target pelanggan dengan menggunakan saluran pemasaran yang bersifat online. Contohnya website, halaman hasil search engine (SERP), email drip, atau newsletter, platform media sosial, chatbot, dan bahkan campaign pemasaran berbayar. Tahapan ini juga bisa kamu lakukan dengan melakukan survei pelanggan dan mengumpulkan feedback pelanggan.
Baru setelah itu kamu bisa menganalisis data pelanggan tersebut untuk menganalisis perilakunya terhadap aktivitas pemasaran sekaligus melacak berbagai aspek. Misalnya, menganalisis keunggulan kompetitif persaingannya, analisis kekuatan bisnis dalam marketing, dan analisis permasalahan yang mungkin pelanggan alami.
2. Segmentasi pelanggan
Jika marketer berhasil mendapatkan hasil analisis yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi pelanggan. Di mana marketer akan membagi pelanggan-pelanggan ke dalam kelompok yang memiliki beberapa demografi dan pola perilaku yang sama. Tanpa segmentasi perilaku pelanggan, marketer hanya bisa mengirim pesan branding yang sama ke seluruh basis pelanggan.
Pada tahap ini, marketer juga harus mengelompokkan pelanggan berdasarkan keterlibatan mereka dalam kampanye iklan email marketing. Marketer bisa mensegmentasikan pengiriman email secara khusus kepada pelanggan yang belum pernah membeli produk atau layanan dari brandnya atau kepada pelanggan setia yang melakukan pembelian ulang.
Semua aktivitas tersebut bisa kamu lakukan dengan memanfaatkan alat atau tools visualisasi data terkait pemasaran behavioral seperti Google Analytics. Dimana tools ini sangat efektif untuk mengumpulkan data atau metrik tentang pengguna website, berapa lama mereka menjelajahi internet, dan keyword topik apa yang paling sering mereka cari. Dengan data ini, marketer bisa menargetkan iklan bergambar dan strategi retargeting iklan dengan sangat presisi.
3. Menerapkan data behavioural marketing
Tahap terakhir dalam melaksanakan behavioral marketing adalah memanfaatkan insight data pelanggan yang ada dengan membuat iklan yang lengkap dengan fitur call to action, email blast campaign, atau pesan lain untuk menarik setiap segmen unik. Semakin spesifik segmennya, maka semakin detail dan relevan setiap iklan yang dihasilkan.
Di samping itu, iklan-iklan tersebut bisa marketer sebarkan melalui berbagai platform advertising online, mulai dari Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads, Youtube Ads, dan bahkan LinkedIn Ads. Iklan yang tertarget dengan benar tidak hanya akan membuat marketer dalam proses penjualan, tetapi juga membantu bisnis untuk mempersonalisasi pengalaman bagi pengguna, membuat mereka merasa dihargai dan akan selalu dilayani oleh brand.
Itu dia pentingnya behavioral marketing untuk kelancaran bisnismu. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.