Selama melaksanakan strategi pemasaran konten atau content marketing di website, seringkali marketer yang dibantu oleh content writer akan berupaya keras untuk merencanakan dan menyusun struktur konten yang SEO friendly atau teroptimasi dengan baik di search engine. Baik itu dengan melakukan teknik SEO on-page atau SEO off-page. Tapi, kadang semua usaha tersebut akan sia-sia jika mereka tidak menyertakan perencanaan content audit yang benar.
Apalagi sekarang, bidang pemasaran sudah mengalami perkembangan Marketing 5.0 akibat dari perusahaan tren perilaku dan kebutuhan konsumen dimana membuat proses audit penting untuk memaksimalkan kualitas konten. Entah itu konten blog atau konten kampanye pemasaran yang bersifat sementara karena mengikuti tren atau konten yang tahan lama dan relevan dengan perkembangan zaman.
Selain itu, taktik ini juga menjadi langkah strategis dalam mendorong keunggulan kompetitif konten website yang dibuat. Dengan kata lain, marketer bisa membuat struktur SEO konten yang bersaing dengan konten kompetitor yang memiliki focus keyword serupa dan menempatkan posisi konten pada ranking Google terbaik.
Pengertian Content Audit
Pertama-tama, mati pahami dulu apa yang dimaksud dengan content audit. Content audit adalah proses dalam menganalisis dan menilai secara sistematis semua aspek konten untuk menemukan kelebihan dan kekurangan strategi content marketing.
Prosedur ini sangat efektif dan memberi keuntungan untuk perusahaan dari berbagai niche dan ukuran bisnis mulai dari bisnis UKM/UMKM, startup, hingga perusahaan besar untuk memaksimalkan strategi konten. Baik itu konten yang merujuk pada kampanye pemasaran, iklan promosi, atau micro content di media sosial.
Beberapa kasus menemukan bahwa proses pengauditan konten ini berguna untuk mengungkap alur kerja pengembangan konten dan membantu menyesuaikan rencana konten dengan tujuan bisnis dalam hal pemasaran. Bahkan, sejumlah marketer juga berkesempatan untuk membuat konten tetap fresh dan up-to-date, memperoleh marketing insight terbaik untuk konten, mengambil keputusan bisnis berdasarkan dengan informasi yang aktual, dan memahami target pelanggan dengan lebih dalam.
Cara Melakukan Content Audit
Cara sekaligus tips dalam melakukan content audit yang tepat untuk strategi konten yang lebih maksimal.
1. Tentukan Tujuan dan Metrik Content Audit
Mengaudit konten adalah proses yang sulit dan memakan waktu, sehingga penting untuk kamu memulai dengan menetapkan tujuan bisnis sekaligus rincian metrik pendukungnya. Secara sederhana, kamu harus merinci apa manfaat yang ingin kamu peroleh dari content audit atau apa hasil audit yang ingin kamu capai untuk kesuksesan pemasaran konten.
Ada juga tujuan yang paling umum adalah meningkatkan kinerja SEO pada konten yang mencakup optimasi metrik SEO. Misalnya, link building atau pembuatan link internal atau eksternal dan pencantuman gambar atau video untuk menambah nilai SERP dan traffic website.
Selain itu, seorang marketer umumnya menetapkan tujuan klasik seperti mendorong peningkatan engagement pelanggan pada bisnis dengan mengoptimalkan metrik engagement, seperti reach dan impression, page view, bounce rate, dan lain-lain.
Atau bahkan konversi pelanggan potensial atau prospek berdasarkan kepuasan dan pengalaman pelanggan atau efisiensi konten di setiap tahap perjalanan pembelian pelanggan atau buyer journey. Dimana itu semua dilakukan dengan mengoptimalkan KPI atau metrik bisnis, seperti jumlah leads, conversion rate, ROI, dan lain sebagainya.
Baca juga: Cara SEO Audit yang Benar dan AkuratÂ
2. Mengumpulkan Sumber Daya Pendukung Content Audit
Langkah audit konten yang selanjutnya adalah untuk mengumpulkan inventori sumber daya yang mendukung penyusunan konten. Tapi, sebelum melakukannya, kamu harus memutuskan jenis konten yang akan kamu tinjau.
Contohnya, kamu memutuskan untuk mengaudit konten publikasi eksternal atau konten internal website. Seperti postingan blog, whitepaper, deskripsi pemasaran produk atau layanan yang ditawarkan ke konsumen, dan landing page.
Setelah itu, barulah kamu bisa mulai untuk mengumpulkan resource pendukung proses audit konten.
Kumpulkan semua URL atau halaman web yang ingin kamu analisis. Lalu lanjut dengan menggunakan tools online atau spreadsheet untuk mengurutkan konten berdasarkan kategori-kategori spesifik, seperti:
- Perjalanan pelanggan yang mencakup brand awareness dan pengambilan keputusan pembelian
- Tipe konten
- Format konten, apakah text-only, ada gambar dan video, atau menggunakan call-to-action
- Meta data yang terdiri dari judul tag, meta deskripsi, dan heading H1
- Jumlah kata
- Tanggal publikasi atau tanggal modifikasi konten yang paling akhir
- Pembuatan konten
3. Kumpulkan dan Analisis Data
Perlu kamu ketahui bahwa pengumpulan data adalah proses yang kompleks dan panjang dalam prosedur content audit. Biasanya, kamu harus memulihkan data dari berbagai sumber dan menambahkannya secara manual ke spreadsheet mu.
Jika ingin menghemat waktu, kamu bisa menggunakan tools yang mendukung proses audit konten dimana secara otomatis mengumpulkan data sesuai dengan tujuan dan metrik mu.
4. Susun Rencana Untuk Meningkatkan Kualitas Konten
Setelah tiga tahapan di atas sudah berhasil kamu lakukan, maka inilah saat untuk menetapkan rencana-rencana untuk memperbaiki kualitas konten.
Pada dasarnya, rencana tindakan atau action plan khusus content audit harus didasarkan pada tujuan dan kesimpulan yang sudah kau ambil selama tahap analisis di atas. Lalu, kamu bisa prioritaskan tindakan audit di tiap bagian konten dengan tergantung pada performa brand perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis.
Misalnya, kamu bisa memutuskan untuk memanfaatkan beberapa konten untuk dikombinasikan menjadi konten baru yang mungkin disajikan ke dalam format yang berbeda. Atau memilih untuk menulis ulang/memperbarui isi konten yang berkinerja buruk dengan contoh gambar atau video, data statistik dan tren yang tetap terhubung dengan keyword utama konten.
5. Sesuaikan Strategi Content Marketing
Jika kamu melacak peluang keberhasilan dan kegagalan dari strategi konten, maka kamu seterusnya bisa mengarahkan strategi konten ke arah yang lebih optimal untuk menarik audiens target terbaik bisnis dan meningkatkan angka konversi pelanggan.
Analisis dan amati konten yang berkinerja buruk, di samping kamu juga membandingkan konten serupa dengan milik kompetitor untuk melihat dimana dan bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kualitas kontenmu.
Lakukan content audit setidaknya setahun sekali untuk memastikan taktik dan aktivitas mu tetap sesuai dengan tujuan bisnismu.
Itu dia beberapa Cara Melakukan Content Audit yang sangat membantu untuk pembuatan konten yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga kamu yang sedang mencari informasinya bisa terbantu setelah membaca artikel yang ada di atas.